Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macam-macam Kelainan Kulit yang Umum pada Orang Lansia

Kompas.com - 17/08/2023, 21:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber WebMD,AARP

KOMPAS.com - Saat lanjut usia (lansia), kondisi kulit Anda akan mengalami banyak perubahan.

Namun, itu juga dipengaruhi oleh banyak faktor sebelumnya, seperti yang dikutip dari WebMD.

Beberapa faktor yang memengaruhinya, meliputi keturunan, pola makan, perawatan kulit, dan gaya hidup lainnya, seperti kebiasaan merokok.

Baca juga: Macam-macam Penyakit Kulit yang Perlu Diketahui

Kulit yang selalu terpapar sinar matahari tanpa perawatan yang dibutuhkan sejak muda, meningkatkan risiko kerusakan kulit saat lansia.

Paparan sinar matahari adalah penyebab utama kerusakan kulit.

Kerusakan kulit akibat sinar matahari disebabkan oleh sinar ultraviolet (UV) matahari, yang memecah jaringan elastis (elastin) di kulit dan menyebabkan kulit kendur, berkerut, dan berjerawat, terkadang dengan pertumbuhan pra-kanker dan bahkan kanker kulit.

Baca juga: 7 Masalah Kulit pada Penderita Leukemia yang Penting Diketahui

Faktor lain yang berkontribusi terhadap penuaan kulit termasuk hilangnya jaringan lemak antara kulit dan otot.

Selain itu, stres, dan gerakan wajah sehari-hari (tersenyum dan cemberut, misalnya).

Artikel ini selanjutnya akan menunjukkan macam kelainan kulit yang umum pada orang lansia.

Baca juga: Kenali Apa Itu Dehidrasi pada Kulit, Penyebab, dan Tanda-tandanya

Apa saja kelainan kulit pada orang lansia yang umum?

Disari dari American Association of Retired Persons (AARP) dan buku "Gizi Geriatri" (2019) oleh Dwi Sarbini, Siti Zulaekah, dan Farida Nur Isnaeni, berikut macam kelainan kulit yang umum terjadi saat lansia:

  • Ulkus dekubitus

Ulkus dekubitus merupakan cedera atau luka terbuka pada kulit yang disebabkan adanya tekanan berkepanjangan dalam jangka waktu panjang di area tertentu.

Kelainan kulit ini sering terjadi pada lansia, terutama yang menderita penyakit kronis, seperti kaner stadium akhir, penyakit ginjal tahap akhir, kelumpuhan total, penyakit hati, penyakit jantung, dan diabetes.

Baca juga: Tanda-tanda Penyakit Kulit dari Jerawat hingga Lupus

  • Dermatitis eksema

Pada lansia sering dijumpai penyakit kulit dermatitis disertai eksema dengan bentuk-bentuk bermacam-macam, seperti:

    • Eksema nummuler yang merupakan lesi berbentuk uang logam dengan disertai rasa gatal. Lesi ini biasanya tampak pada bagian tungkai bawah, punggung tangan, esktremitas atas, dan batang tubuh.
    • Dermatitis statis yang tampak berwarna kecoklatan pada kulit. Kelainan ini muncul akibat insufisiensi vena, karena varises dan edema pada pedis.
    • Dermatitis seboroik yang menyebabkan kulit menjadi kering, warna kulit kemerahan dan bersisik pada kulit kepala, badan, muka, atau regio anogenital.
    • Dermatitis kontak, yang terdiri dari dua jenis, yaitu alergik dan dermatitis kontak iritan. Dermatitis kontak bisa terjadi di seluruh bagian tubuh yang terbuka. Namun, dermatitis kontak iritan paling sering terjadi di tangan. Dermatitis kontak alergik biasanya hanya terjadi pada lansia yang pernah berinteraksi dengan bahan tertentu.
    • Linken simpleks kronikus (neurodermatiitis), yang ditandai oleh planket yang menebal dan gatal. Kondisi kulit ini paling banyak terjadi di pergelangan kaki.
    • Eksema asteatotik, diakibatkan oleh kulit kering dan umumnya dijumpai pada ekstremitas bawah. Ini membuat kulit tampak kering, dengan skuama lebar, dan agak kemerahan.

Baca juga: Tanda-tanda Kanker Kulit dari Berbagai Jenisnya

  • Keratosis seboroik

Keratosis seboroik adalah benjolan seperti kutil non-kanker yang sering muncul di wajah, dada, bahu, atau punggung. Warna kutil ini biasanya cokelat atau kehitaman.

Kondisi ini tidak memerlukan pengobatan, tetapi jika menyebabkan iritasi dokter bisa melakukan operasi pengangkatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com