BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan HIT

Kenali Prinsip 3M Plus untuk Cegah Demam Berdarah Dengue

Kompas.com - 18/08/2023, 19:44 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu penyakit yang kerap muncul serta mengancam kesehatan saat musim penghujan tiba adalah demam berdarah dengue (DBD).

Penyakit tersebut disebabkan oleh infeksi virus dengue yang ditransmisikan oleh Aedes aegypti serta Aedes albopictus. Nah, kedua nyamuk ini berkembang biak dengan “subur” pada musim penghujan.

Sebab, genangan air yang menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk semakin banyak, seiring peningkatan curah hujan.

DBD tidak bisa disepelekan. Bila terlambat ditangani, penyakit ini dapat mengakibatkan kematian.

Baca juga: Apa Saja Gejala DBD pada Anak-anak?

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), terdapat 207 kasus kematian dari 35.694 kejadian DBD dalam 22 pekan pertama 2023. Dari jumlah kasus tersebut, 73 persen kematian akibat DBD terjadi pada anak-anak berusia 0-14 tahun.

Diberitakan Kompas.com, Senin (22/6/2022), pencegahan DBD bisa dilakukan dengan menghambat perkembangbiakan kedua nyamuk pembawa virus dengue.

Ketua Indonesia Technical Advisory Group in Immunization (ITAGI) Sri Rezeki Hadinegoro menjelaskan, DBD bersumber dari nyamuk. Oleh karena itu, membersihkan tempat perindukan larva menjadi penting untuk pencegahan.

“Memutus penularan DBD dengan membersihkan tempat perindukan dan bersama-sama mengurangi kontak nyamuk (penyebab DBD) pada manusia,” terangnya.

Baca juga: Kenali Gejala DBD pada Anak dan Orang Dewasa, Apa Saja yang Harus Diwaspadai?

Terapkan prinsip 3M Plus

Adapun salah satu cara yang dapat dilakukan guna memutus penularan DBD adalah dengan menerapkan prinsip 3M plus.

Dilansir dari laman resmi Kemenkes, prinsip 3M plus mencakup kegiatan menguras tempat penampungan air, menutup secara rapat penampungan air, serta memanfaatkan benda-benda yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk DBD.

Adapun “Plus” dari prinsip tersebut adalah upaya tambahan mencegah gigitan serta perkembangan nyamuk. Upaya tambahan ini adalah sebagai berikut.

Pertama, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk. Kedua, memberi larvasida pada penampungan air yang susah dikuras.

Baca juga: Gejala DBD pada Anak dan Bedanya dengan Flu, Ini Penjelasan Pakar

Ketiga, menggunakan obat antinyamuk, seperti semprotan aerosol. Untuk diketahui, penggunaan obat antinyamuk aerosol bisa membunuh nyamuk seketika. Hal ini penting bagi para ibu untuk memproteksi kesehatan keluarga.

Cara penggunaan obat antinyamuk aerosol pun cukup praktis dan mudah. Para ibu dapat menyemprotkan obat antinyamuk aerosol tersebut di sejumlah ruangan tempat anggota keluarga kerap beraktivitas, mulai dari kamar tidur, ruang tamu, hingga ruang keluarga.

Sebelum penyemprotan dilakukan, pastikan ruang atau kamar sudah dalam keadaan kosong alias tidak ada orang.

Tak kalah penting, semprotkan pula obat antinyamuk aerosol ke setiap sudut yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Baca juga: 12 Gejala DBD (Demam Berdarah), Tak Hanya Demam Tinggi

Setelah tersemprot secara merata, tutup pintu dan tinggalkan ruang selama 15 menit. Dengan begitu, obat antinyamuk aerosol akan bekerja membunuh nyamuk seketika sehingga kamar bebas dari nyamuk.

Dengan menerapkan prinsip 3M plus, para ibu turut mencegah DBD di rumah. Lingkungan tempat tinggal pun jadi lebih sehat dan aman.

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau