Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/09/2023, 09:01 WIB
Agustin Tri Wardani,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit urtikaria atau biduran yang ditandai dengan munculnya ruam dan bentol-bentol di sejumlah bagian tubuh terkadang terlihat seperti kulit melepuh. 

Tampilannya yang mengkhawatirkan tak jarang menimbulkan pertanyaan, apakah biduran menular? Untuk menjawab rasa penasaran di atas, Anda dapat menyimak artikel berikut ini.

Baca juga: 7 Cara Menghilangkan Biduran Secara Alami dan Pakai Obat

Apakah biduran menular?

Dilansir dari Healthline, biduran umumnya tidak menular. Meskipun banyak penyakit kulit umumnya menular, tapi urtikaria tidak menular. 

Di beberapa kasus, ada orang yang merasa tertular biduran. Tapi, hal itu kemungkinan bukan berasal dari biduran tapi infeksi kulit karena bakteri, virus, atau jamur. 

Jadi, penyebabnya bukan karena biduran, melainkan infeksi kuman lain yang gejalanya serupa dengan biduran. 

Melansir Kementerian Kesehatan, biduran dapat muncul ketika tubuh melepaskan zat histamin. Zat ini berfungsi sebagai pelindung dari zat atau benda asing yang masuk ke tubuh.

Saat terpapar atau terkena zat penyebab biduran ini, tubuh akan mengeluarkan histamin dan reaksinya berupa kulit ruam, bentol-bentol, gatal, bengkak, dan sebagainya. 

Baca juga: Biduran: Penyebab dan Cara Mengatasi

Apa penyebab biduran?

Penyebab biduran umumnya berkaitan dengan alergi, namun banyak penyebab lain yang dapat memicu munculnya biduran di tubuh. Jadi, orang dengan riwayat alergi rentan mengalami penyakit kulit ini. 

Selain itu, menurut WebMd, penyebab biduran juga dapat berbeda-beda menurut jenis-jenisnya. Berikut ini penyebab biduran menurut jenisnya:

  • Biduran akut

Biduran jenis ini  berlangsung kurang dari enam minggu. Penyebab paling umum adalah makanan, obat-obatan, infeksi, gigitan serangga, dan penyakit lainnya.

Faktor pemicu biduran alergi makanan paling umum di antaranya kacang-kacangan, coklat, ikan, tomat, telur, buah beri segar, dan susu. Makanan segar lebih sering menyebabkan biduran dibandingkan makanan yang dimasak. 

Obat-obatan juga dapat menyebabkan biduran, antara lain aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid lainnya seperti ibuprofen, obat tekanan darah tinggi (terutama ACE inhibitor), atau obat pereda nyeri.

  • Biduran kronis

Biduran ini adalah berlangsung lebih dari enam minggu. Akar penyebab biduran ini berasal dari gangguan tiroid, hepatitis, infeksi, atau kanker.

Biduran kronis terkadang gejalanya bisa parah karena memengaruhi organ, seperti paru-paru, otot, dan saluran pencernaan. Gejalanya meliputi sesak napas, nyeri otot, muntah, dan diare.

  • Biduran fisik

Biduran ini disebabkan oleh sesuatu yang merangsang kulit seperti udara dingin, panas, paparan sinar matahari, getaran, tekanan pada kulit, berkeringat, atau olahraga.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau