Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Cara Menghilangkan Biduran Secara Alami dan Pakai Obat

Kompas.com - Diperbarui 20/05/2022, 14:02 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Biduran adalah benjolan ruam kemerahan di kulit yang kerap disertai gatal-gatal.

Menurut laman resmi American College of Allergy, Asthma & Immunology, masalah kulit yang dikenal dengan istilah medis urtikaria ini cukup umum.

Sekitar 20 persen orang pasti pernah terserang biduran, paling tidak sekali seumur hidup.

Biduran ditandai dengan benjolan kemerahan yang warnanya jadi putih saat ditekan. Gatal yang muncul karena biduran bisa ringan sampai parah.

Baca juga: Biduran: Penyebab dan Cara Mengatasi

Penyebab biduran umumnya karena alergi makanan tertentu, efek samping sejumlah obat, gigitan serangga, udara terlalu panas atau dingin, paparan sinar matahari, terkena getah tanaman, sampai transfusi darah.

Selain itu, biduran juga bisa disebabkan infeksi bakteri dan virus, penyakit hepatitis, alergi tanaman dan serbuk sarinya, sampai alergi bulu binatang peliharaan.

Masalah kulit ini acapkali mengganggu karena mengurangi kenyamanan para penderitanya.

Mengatasi biduran ringan dapat dilakukan dengan bahan alami yang tersedia di rumah dan menjauhi pemicu alergi.

Sedangkan biduran kronis yang berlangsung lebih dari enam minggu membutuhkan terapi obat dari dokter agar penyakit tak mudah kambuh.

Baca juga: Ciri-ciri Ruam Kulit Gejala Covid-19

Berikut beberapa cara menghilangkan biduran secara alami dan pakai obat untuk meringankan gatal-gatal:

1. Gunakan kompres dingin

Melansir Healthline, cara mengatasi biduran ringan yang praktis dijajal di rumah yakni menggunakan kompres dingin.

Kompres dingin dapat membantu meredakan iritasi kulit. Cara menggunakan kompres dingin untuk biduran cukup praktis.

Anda tinggal menyiapkan es batu yang dibungkus handuk lalu oleskan ke area biduran selama 10 menit.

2. Mandi dengan larutan penghilang gatal

Ilustrasi mandi di showershutterstock Ilustrasi mandi di shower
Cara menghilangkan biduran secara alami lainnya yakni dengan mandi pakai produk khusus untuk menghilangkan rasa gatal.

Beberapa bahan seperti oatmeal koloid dan soda kue juga dapat digunakan sebagai campuran air mandi untuk mengurangi gatal biduran.

Sebelum menggunakan produk tertentu untuk mandi, pastikan Anda sudah mengujinya di bagian kulit lain. Apabila tidak ada reaksi alergi, berarti produk aman digunakan.

Baca juga: Beragam Gejala Psoriasis, Penyakit Kronis yang Bikin Kulit Bersisik

3. Hindari produk yang dapat mengiritasi kulit

Cara praktis mengobati biduran dan mencegah penyakit kambuh lagi adalah menghindari pemicu alergi dan jangan gunakan produk yang rentan memicu iritasi.

Beberapa jenis sabun yang bikin kulit kering dapat memicu gatal lebih parah saat serangan biduran datang.

Pastikan Anda menggunakan sabun khusus untuk kulit sensitif. Pilih sabun yang bebas pewangi dan bahan kimia berbahaya.

Penderita biduran juga perlu cermat memilih produk pelembab dan losion. Pilih jenis yang aman untuk kulit sensitif. Gunakan pelembab setelah mandi untuk mencegah kulit kering.

4. Jaga kondisi tubuh tetap dingin

Ilustrasi berjemurSHUTTERSTOCK/bydvvid Ilustrasi berjemur
Cara menghilangkan biduran secara alami perlu dukungan kondisi tubuh yang tetap dingin.

Pasalnya, panas dan kondisi tubuh yang kegerahan dapat memperparah gatal gejala biduran.

Untuk itu, selalu jaga suhu di rumah tetap sejuk dan nyaman. Penderita juga perlu meminimalkan duduk terlalu lama di bawah paparan sinar matahari langsung.

Baca juga: Gejala dan Penyebab Penyakit Eksim

5. Gunakan obat biduran alami

Apabila berbagai cara mengatasi biduran secara alami di atas sudah dicoba tapi belum berhasil, saatnya menjajal obat biduran alami.

Penderita biduran bisa menggunakan krim yang mengandung witch hazel. Kandungan tanin dalam witch hazel dapat membantu meredakan iritasi.

Selain witch hazel, lidah buaya juga dapat digunakan sebagai obat biduran alami.

Formula yang terkandung dalam lidah buaya dapat bertindak menjadi agen antiperadangan untuk mengatasi masalah kulit.

Kendati produk alami umumnya minim efek samping, sebelum menggunakan obat biduran alami ini Anda perlu menguji produk di bagian kulit lain untuk melihat ada tidaknya reaksi alergi.

6. Pakai losion obat biduran

Pemakaian krim tangan bisa membantu mengurangi kerusakan kulit.SHUTTERSTOCK Pemakaian krim tangan bisa membantu mengurangi kerusakan kulit.
Cara mengobati biduran juga dapat menggunakan krim atau losion obat biduran yang dijual di apotek dan tokok obat.

Beberapa jenis obat biduran dalam bentuk losion yang dijual secara bebas antara lain kalamin.

Sebelum mengoleskan losion obat biduran, pastikan Anda membersihkan bagian tubuh yang biduran sampai bersih. Setelah dioleskan, tunggu krim sampai besar-benar kering.

Baca juga: 3 Cara Mengobati Eksim Agar Tak Mudah Kambuh

7. Minum obat biduran

Apabila berbagai cara menghilangkan biduran di atas sudah dicoba dan belum berhasil, saatnya berkonsultasi ke dokter.
Dokter umumnya akan membantu penderita mengidentifikasi penyebab biduran.

Setelah itu, penderita baru diberi obat biduran sesuai penyebab pasti, melihat tingkat keparahan penyakit, dan memperhatikan kondisi kesehatan penderita.

Sejumlah obat biduran yang diresepkan umumnya berupa obat anti-alergi jenis antihistamin dan kortikosteroid, atau obat antibiotik.

Penggunaan obat ini perlu pengawasan dokter karena memiliki efek samping dan perlu menimbang kondisi fisik penderita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Health
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Health
Dokter Beri Alasan Cukup Tidur untuk Orang Dewasa Sangat Penting
Dokter Beri Alasan Cukup Tidur untuk Orang Dewasa Sangat Penting
Health
Menyibak Masa Depan Rawat Inap Standar di Rumah Sakit
Menyibak Masa Depan Rawat Inap Standar di Rumah Sakit
Health
79 Persen Wilayah Indonesia Bebas Malaria, Menkes Optimistis Eliminasi Kasusnya
79 Persen Wilayah Indonesia Bebas Malaria, Menkes Optimistis Eliminasi Kasusnya
Health
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Health
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Health
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Health
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
Health
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Health
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
Health
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau