Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kesehatan Mental Selalu Dapat Berubah? Berikut Penjelasannya…

Kompas.com - 11/10/2023, 20:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Kesehatan mental merujuk pada kondisi emosi, kejiwaan, dan psikis seseorang. Namun, mengapa kesehatan mental selalu dapat berubah?

Ternyata, kondisi mental dapat berubah-ubah ketika Anda menghadapi situasi tertentu dan umumnya merupakan hal yang wajar.

Namun, perubahan yang signifikan dan berlangsung secara terus-menerus bisa jadi merupakan gejala gangguan kesehatan mental yang perlu diatasi dengan perubahan kebiasaan dan perawatan medis.

Untuk itu, simak penjelasan dan kapan perlu ke dokter berikut ini.

Baca juga: 5 Faktor yang Memengaruhi Kesehatan Mental, Termasuk Kebiasaan

Mengapa kesehatan mental selalu dapat berubah-ubah?

Kesehatan mental berkaitan dengan emosi, kejiwaan, dan psikis seseorang.

Perubahan kesehatan mental merupakan hal yang wajar dan umumnya bukan merupakan masalah kesehatan yang serius.

Dilansir dari Cleveland Clinic, kesehatan mental dapat berubah-ubah tergantung dari situasi yang dihadapi.

Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi kesehatan mental, seperti:

  • Faktor biologis yang memengaruhi kondisi otak, khususnya pada area yang berfungsi untuk mengatur perasaan dan emosi
  • Faktor genetik dengan riwayat gangguan suasana hati di dalam keluarga
  • Faktor eksternal, seperti kematian orang tercinta, peristiwa traumatik, dan stres kronis

Meskipun begitu, beberapa jenis gangguan kesehatan mental dapat membuat Anda merasa sangat berbahagia, sangat bersedih, atau gabungan keduanya secara bergantian.

Perubahan suasana hati tersebut umumnya terjadi dalam periode waktu yang lama dan menyebabkan perubahan perilaku serta kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Melansir Healthline, ada beberapa jenis gangguan kesehatan mental yang melibatkan perubahan suasana hati secara signifikan, seperti:

  • Gangguan depresi, termasuk gangguan depresi mayor, gangguan depresi persisten, hingga depresi perinatal
  • Gangguan bipolar, seperti gangguan bipolar I, gangguan bipolar II, dan siklotimia
  • Premenstrual dysphoric disorder atau gangguan pramenstruasi yang lebih parah
  • Disruptive mood dysregulation disorder yang merupakan gangguan suasana hati yang menyebabkan perasaan marah dan meledak-ledak pada anak serta remaja
  • Gangguan kecemasan
  • Attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD)
  • Gangguan obsesif-kompulsif (OCD)
  • Gangguan kepribadian
  • Gangguan stres pasca-trauma (PTSD)
  • Skizofrenia

Selain gangguan kesehatan mental, masalah kesehatan fisik juga dapat memengaruhi suasana hati karena menimbulkan rasa cemas atau depresi.

Beberapa masalah kesehatan fisik yang dapat memengaruhi kesehatan mental, seperti kanker, diabetes, penyakit jantung, penyakit Parkinson, dan stroke.

Konsumsi obat-obatan tertentu, termasuk obat-obatan terlarang, juga dapat memengaruhi kondisi mental seseorang.

Bahkan, beberapa jenis obat dapat menimbulkan perubahan emosi yang sangat signifikan, termasuk rasa cemas dan mudah marah.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau