Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Manfaat Mengonsumsi Serat untuk Penderita Diabetes

Kompas.com - 12/01/2024, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Makan kaya serat dapat memberikan sejumlah manfaat untuk penderita diabetes.

Mengutip Very Well Health, makanan sumber serat dapat membantu penderita diabetes untuk menjaga kadar gula darah stabil dan mencegah risiko komplikasi.

Kadar gula darah tinggi (hiperglikemia) pada penderita diabetes yang dibiarkan dapat menyebabkan kerusakan pada saraf, pembuluh darah, jaringan, dan organ.

Baca juga: Tips Mengatasi Gula Darah Tinggi dengan Konsumsi Serat

Merujuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, gula darah tinggi dibedakan dalam dua kategori yaitu pradiabetes (100-125 mg/dL) dan diabetes (126 mg/dL ke atas).

Sementara, gula darah normal adalah 70-100 mg/dL.

Menurut rekomendasi Kemenkes, asupan serat pada orang dewasa di Indonesia sekitar 20-35 gram per hari.

Namun, asupan rata-rata serat makanan orang dewasa di Indonesia hanya 10,5 g per hari.

Jika asupan serat Anda masih rendah, Anda bisa meningakatkannya secara bertahap.

Meningkatkan asupan serat makanan secara seketika dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti kembung, sembelit, diare, dan perut kram.

Artikel ini selanjutnya akan menunjukkan sejumlah manfaat mengonsumsi serat pada penderita diabetes.

Baca juga: Tidak Baik Penderita Diabetes Tipe 2 Melewatkan Sarapan, Kenapa?

Macam manfaat serat untuk penderita diabetes

Disari dari Very Well Health dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), berikut beberapa manfaat mengonsumsi serat untuk penderita diabetes:

  • Kontrol gula darah

Karena tubuh tidak mampu menyerap dan memecah serat, hal ini tidak menyebabkan lonjakan gula darah.

Sehingga, makan makanan sumber serat dapat membantu menjaga kadar gula darah dalam kisaran aman.

Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih banyak serat dapat membantu penderita diabetes tipe 2 meningkatkan kontrol glukosa darah.

  • Mencegah penyakit jantung

Penyakit jantung berisiko terjadi sebagai komplikasi diabetes yang sudah parah.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau