KOMPAS.com - Tidur dapat memengaruhi banyak hal, termasuk kadar gula darah.
Mengutip WebMD, pola makan dan obesitas mungkin merupakan faktor yang berkontribusi besar terhadap gula darah dan diabetes.
Namun, kurang tidur juga memiliki pengaruh yang sama karena bisa berdampak pada respons sel terhadap insulin.
Baca juga: 11 Hal Penyebab Gula Darah Tinggi Tanpa Disadari
Insulin adalah hormon yang berperan memindahkan gula dalam darah (glukosa) ke sel-sel di seluruh tubuh untuk dijadikan bahan bakar (energi) sesuai yang dibutuhkan.
Ketika glukosa diangkut oleh insulin ke sel tubuh, maka kadarnya yang beredar dalam darah bisa berkurang.
Dalam sebuah penelitian, lebih dari 4.000 orang melaporkan jumlah tidur yang mereka dapatkan setiap malam.
Baca juga: 11 Cara Mengatasi Gula Darah Tinggi Secara Alami
Mereka yang mendapat waktu kurang dari 6 jam dua kali lebih mungkin memiliki sel yang kurang sensitif terhadap insulin atau menderita diabetes parah.
Hal tersebut bahkan terjadi setelah para peneliti memperhitungkan kebiasaan gaya hidup lainnya dari mereka.
Artikel ini selanjutnya akan mengulas mengenai pengaruh tidur terhadap kadar gula darah kita.
Baca juga: 4 Macam Buah Yang Harus Dihindari Saat Gula Darah Tinggi
Mengutip Sleep Foundation, faktor fisiologis berikut berperan dalam hubungan antara tidur dan gula darah:
Kurang tidur dapat meningkatkan kortisol. Kortisol adalah hormon yang mempengaruhi siklus tidur-bangun kita.
Ketika jumlahnya tinggi, hormon ini merangsang pelepasan gula darah yang disimpan di hati dan otot (dalam bentuk glikogen). Akibatnya, kadar gula darah dapat meningkat.
Baca juga: 6 Buah Pilihan untuk Mengatasi Gula Darah Tinggi
Kurang tidur dapat menurunkan sensitivitas insulin Anda. Akibatnya, dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi dan meningkatkan risiko diabetes.
Saat tidur, hormon pertumbuhan (human growth hormone/HGH) yang diproduksi tubuh akan meningkat. Secara bersamaan, kadar glukosa akan meningkat.
Ketika tidur stres oksidatif dalam tubuh bisa dikurangi. Ketika Anda kurang tidur, stres oksidatif bisa meningkat.