KOMPAS.com - Ada hubungan kuat antara kadar kolesterol tinggi dan risiko berbagai jenis demensia atau penurunan fungsi otak, termasuk demensia vaskular dan penyakit Alzheimer.
Kolesterol adalah zat yang diproduksi secara alami oleh hati dan juga dapat ditemukan pada makanan tertentu seperti daging merah atau mentega.
Dua jenis kolesterol yang paling banyak terdapat di dalam tubuh adalah kolesterol baik (HDL) dan koleterol jahat (LDL). Kolesterol baik membantu menghilangkan lemak dan bentuk kolesterol tidak sehat dari tubuh.
LDL atau kolesterol “jahat” juga penting untuk fungsi tubuh, namun jika terakumulasi, kolesterol tersebut dapat menumpuk di arteri, membentuk plak, dan meningkatkan risiko penyakit seperti stroke dan serangan jantung.
Demensia adalah hilangnya ingatan dan hilangnya kemampuan berpikir lainnya, yang oleh masyarakat disebut sebagai pikun. Ada beberapa jenis demensia, dan yang paling umum adalah penyakit Alzheimer dan demensia vaskular.
Baca juga: 6 Tanda-tanda Penuaan Otak yang Perlu Diperhatikan
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko demensia, termasuk cedera pada kepala.
Demensia vaskular disebabkan oleh penyakit kardiovaskular, dan diketahui bahwa kadar kolesterol tinggi merupakan faktor utama demensia vaskular. Penelitian juga menemukan hubungan kuat antara kolesterol tinggi dan penyakit Alzheimer, serta jenis demensia lainnya.
Menurut penelitian, kolesterol tinggi menyebabkan kerusakan oksidatif, yang memperburuk degenerasi otak yang berhubungan dengan penyakit Alzheimer, penyakit liver, konsumsi alkohol, dan trauma kepala.
Meski begitu, mekanisme spesifik bagimana kadar kolesterol yang tinggi bisa menyebabkan demensia masih terus dikaji.
Sampai saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhakan demensia, pengobatan yang tersedia hanya bertujuan untuk memperlambat penurunan fungsi otak. Oleh karena itu, kita bisa mencoba menurunkan faktor risiko terjadinya demensia, termasuk dengan menjaga kadar kolesterol tetap normal.
Baca juga: Apa Ciri-ciri Orang yang Terkena Kolesterol Tinggi? Berikut Ulasannya…
Ada beberapa faktor yang bisa membuat kadar kolesterol jahat meningkat, misalnya saja pola makan tinggi lemak jenuh, kurang bergerak aktif, merokok, kegemukan, menderita diabetes melitus, atau ada gangguan liver.
Kolesterol tinggi tidak selalu menyebabkan gejala yang mengganggu, oleh karena itu kita perlu rutin melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui apakah kadar kolesterol kita normal atau perlu diubah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.