Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadar Kolesterol Tinggi Juga Merusak Otak, Ketahui Dampaknya

Kompas.com - 05/03/2025, 15:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Ada hubungan kuat antara kadar kolesterol tinggi dan risiko berbagai jenis demensia atau penurunan fungsi otak, termasuk demensia vaskular dan penyakit Alzheimer.

Kolesterol adalah zat yang diproduksi secara alami oleh hati dan juga dapat ditemukan pada makanan tertentu seperti daging merah atau mentega.

Dua jenis kolesterol yang paling banyak terdapat di dalam tubuh adalah kolesterol baik (HDL) dan koleterol jahat (LDL). Kolesterol baik membantu menghilangkan lemak dan bentuk kolesterol tidak sehat dari tubuh.

LDL atau kolesterol “jahat” juga penting untuk fungsi tubuh, namun jika terakumulasi, kolesterol tersebut dapat menumpuk di arteri, membentuk plak, dan meningkatkan risiko penyakit seperti stroke dan serangan jantung.

Demensia adalah hilangnya ingatan dan hilangnya kemampuan berpikir lainnya, yang oleh masyarakat disebut sebagai pikun. Ada beberapa jenis demensia, dan yang paling umum adalah penyakit Alzheimer dan demensia vaskular.

Baca juga: 6 Tanda-tanda Penuaan Otak yang Perlu Diperhatikan

Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko demensia, termasuk cedera pada kepala.

Demensia vaskular disebabkan oleh penyakit kardiovaskular, dan diketahui bahwa kadar kolesterol tinggi merupakan faktor utama demensia vaskular. Penelitian juga menemukan hubungan kuat antara kolesterol tinggi dan penyakit Alzheimer, serta jenis demensia lainnya.

Menurut penelitian, kolesterol tinggi menyebabkan kerusakan oksidatif, yang memperburuk degenerasi otak yang berhubungan dengan penyakit Alzheimer, penyakit liver, konsumsi alkohol, dan trauma kepala.

Meski begitu, mekanisme spesifik bagimana kadar kolesterol yang tinggi bisa menyebabkan demensia masih terus dikaji.

Sampai saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhakan demensia, pengobatan yang tersedia hanya bertujuan untuk memperlambat penurunan fungsi otak. Oleh karena itu, kita bisa mencoba menurunkan faktor risiko terjadinya demensia, termasuk dengan menjaga kadar kolesterol tetap normal.

Baca juga: Apa Ciri-ciri Orang yang Terkena Kolesterol Tinggi? Berikut Ulasannya…

Ada beberapa faktor yang bisa membuat kadar kolesterol jahat meningkat, misalnya saja pola makan tinggi lemak jenuh, kurang bergerak aktif, merokok, kegemukan, menderita diabetes melitus, atau ada gangguan liver.

Kolesterol tinggi tidak selalu menyebabkan gejala yang mengganggu, oleh karena itu kita perlu rutin melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui apakah kadar kolesterol kita normal atau perlu diubah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
didalam ldl ada lipoprotein baik dan buruk, harus dipilah.. maka lebih tepat pemeriksaan apob1 untuk mengetahui faktor resiko kolesterol buruk.. ldl tinggi tp jika apob1 rendah maka aman karena berarti apo a nya tinggi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prabowo Berduka Atas Meninggalnya Titiek Puspa, Sebut Sosok Menginspirasi
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau