Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cat Rambut Akan Menambah Uban?

Kompas.com - 30/11/2010, 10:58 WIB

KOMPAS.com — Setiap helai rambut memiliki melanin, sejenis pigmen yang memberi warna kepada rambut. Akan tetapi, karena alasan yang bahkan para dokter pun tidak tahu, sel-sel pigmen dekat akar tiap rambut mulai pensiun. Maka ketika rambut yang berwarna hitam atau warna lain mulai rontok, penggantinya sering rambut berwarna putih atau kelabu.

Rambut berwarna putih atau uban ini sebenarnya masih sama dengan rambut Anda yang lama, tetapi sekarang tidak mempunyai warna. Cepat lambatnya muncul uban di kepala seseorang punya kaitan yang sangat kuat dengan faktor keturunan. Apabila di antara generasi lama Anda ada yang beruban sejak muda, mungkin sekali Anda pun demikian.

Cara paling populer dan mudah untuk menutup uban adalah dengan mengecat rambut. Bahkan, cat rambut teknologi terbaru bisa mengembalikan tone warna rambut Anda di usia remaja, bahkan kanak-kanak. Dengan demikian, Anda bisa tampil lebih muda dengan warna rambut yang terlihat hitam alami.

Anda tidak perlu khawatir, cat rambut akan memperbanyak jumlah uban seperti mitos yang selama ini ada. "Kalau kita mengecat rambut, otomatis rambut akan lebih hitam dan semua bagian akar rambut tertutup cat. Artinya, apabila ada uban baru yang muncul, akan lebih terlihat. Inilah yang sering disangka uban tumbuh lebih banyak," papar Jasmine K Karsono, Manager Scientific Communication Procter & Gamble, seperti dikutip Prevention.

Pastikan untuk memilih produk perawatan rambut beruban dengan formulasi lembut. Plus, dengan tingkat warna yang tak berbeda jauh dengan warna rambut asli kita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau