Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Pembuatan Vaksin Digunakan Asing

Kompas.com - 10/12/2010, 06:11 WIB

Bandung, Kompas - Mayoritas dana penelitian pembuatan vaksin PT Bio Farma masih digunakan peneliti asing. Padahal, PT Bio Farma menyediakan kesempatan yang sama bagi peneliti Indonesia.

”Sebenarnya peneliti dalam negeri memiliki potensi mengembangkan pembuatan vaksin. Namun, saat ini masih butuh dorongan lebih besar untuk ke arah itu,” kata Direktur Utama PT Bio Farma Iskandar dalam Pemaparan Penelitian Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Bandung, Jawa Barat, Kamis (9/12).

Dia mengatakan, setiap tahun PT Bio Farma menyediakan dana untuk berbagai riset vaksin. Pada 2010, disediakan dana Rp 106 miliar. Tahun depan, dana riset menjadi Rp 118 miliar dan dana fasilitas laboratoriumRp 57 miliar. Namun, hingga kini mayoritas dana masih digunakan peneliti asing (98 persen), dan 2 persen sisanya untuk peneliti asal Indonesia dari Universitas Airlangga, Surabaya. ”Saat ini kami sudah menawarkan dua produk penelitian bahan pembuatan vaksin kepada LIPI, yaitu aluminium khlor dan natrium fosfat. Namun, belum ada respons lebih lanjut,” kata Iskandar.

Iskandar berharap minat peneliti Indonesia untuk bekerja sama dengan Bio Farma akan meningkat. Ia berpendapat, keterlibatan peneliti dalam negeri bisa mengurangi ketergantungan kemampuan peneliti luar negeri dan meminimalkan biaya penelitian.

Di tempat sama, Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI Iskandar Zulkarnain berharap ada perbaikan perhatian bagi peneliti Indonesia. Iskandar Zulkarnain berharap agar dibedakan antara dana penelitian dan pembelian alat. Selama ini dana keduanya masih dijadikan satu paket sehingga menyulitkan aktivitas penelitian.

Perhatian lainnya adalah masalah tunjangan kesejahteraan bagi peneliti yang belum membaik. Ia berharap agar janji pemerintah bagi peneliti bisa segera diwujudkan agar tercipta suasana yang mendukung aktivitas riset di Indonesia. (CHE)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com