Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Bisa Hilang Ingatan Parsial?

Kompas.com - 08/12/2011, 09:34 WIB

TANYA : 

Dokter yang baik, saya ingin bertanya mengenai hilang ingatan parsial. Saya baru saja mengetahui bahwa adik saya beberapa hari yang lalu mengalami hilang ingatan. Anehnya, hilang ingatan yang ia alami bukanlah hilang ingatan absolut (atau semua ingatan hilang), hanya satu hal saja yang hilang dari ingatannya.

Ia tidak bisa mengingat siapa teman kuliahnya, dosen di fakultasnya, pokoknya yang berkaitan dengan nama dan wajah dari orang yang ia kenal di fakultasnya. Akan tetapi, adik saya masih bisa mengingat pelajaran kuliah, jadwal kuliah, ingat teman SMA, keluarga, dan hal-hal lainnya. Yang ia tidak bisa ingat hanyalah orang-orang di fakultasnya saja. Kira-kira itu kenapa ya dok? Apakah ada gangguan dengan syaraf atau kejiwaanya, atau bagaimana? Terimakasih banyak atas bantuannya.

(Iza, 20, Jakarta)

JAWAB :

Iza yang baik,

Apa yang dialami oleh adik Iza mungkin yang disebut sebagai amnesia disosiatif. Kondisi ini merujuk pada suatu kondisi amnesia yang dicirikan dengan kehilangan memori akan suatu peristiwa atau kejadian tertentu yang tidak bisa dijelaskan dengan suatu kondisi kehilangan memori biasa.

Biasanya peristiwa yang dilupakan adalah peristiwa traumatik di masa lalu atau yang memberikan stres yang berlebihan kepada orang tersebut. Untuk kasus adik Iza ini, kelihatan ada hubungannya dengan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan fakultasnya terutama dosen dan teman-temannya. Untuk itu, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh ahlinya yaitu dokter kejiwaan alias psikiater.

Kondisi ini biasanya memerlukan psikoterapi yang berdasarkan analitik psikodinamik dan hanya bisa dilakukan oleh psikiater yang berpengalaman. Psikiater yang mampu melakukan hipnosis juga biasanya bisa membantu pasien dengan kondisi amnesia disosiatif.

Salah satu hal mengapa harus psikiater yang menangani kasus ini karena kondisi amnesia disosiatif berhubungan dengan pola kognitif dan memori terkait peristiwa trauma dan penuh stres yang perlu mendapatkan penyaluran untuk keluar atau bertransformasi dalam bentuk yang lebih sehat atau dewasa. Semoga membantu.

Salam Sehat Jiwa !

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau