Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/03/2013, 17:16 WIB

Kompas.com - Siapa yang tidak kaget mendengar jerit tangis si kecil akibat kecelakaan kecil yang dialaminya. Meski begitu jangan panik karena Anda harus melakukan pertolongan pertama kepadanya.

Berikut adalah 5 jenis cedera ringan yang paling sering dialami balita dan kiat mengatasinya.

1. Kepala terbentur

Asumsikan si kecil tetap dalam kondisi sadar dan responsif (jika tidak, segera bawa ke dokter), kompres kepala anak dengan es batu atau kantong es selama 20 menit untuk mengurangi pembengkakannya.

Selanjutnya, perhatikan kondisi anak. Bawalah anak ke dokter jika ada perubahan pada pupil mata, misalnya bagian kiri lebih besar dari kanan atau sebaliknya, atau anak tidak bereaksi pada cahaya. Waspadai pula jika anak muntah, tidak mau makan, mengalami sakit kepala berat, lemas, atau tidak seperti biasanya.

2. Teriris benda tajam

Jika ada luka perdarahan, lakukan penekanan pada bagian yang luka dengan kain bersih. Perdarahan biasanya akan berhenti sekitar 5-10 menit. Jika tidak berhenti juga, bawalah anak ke dokter.

Bila ada bagian kecil benda yang berada di dalam luka, misalnya beling, cabutlah dengan hati-hati. Bersihkan luka dengan sabun dan air hangat, keringkan dan oleskan krim mengandung antibiotik. Tutupi luka dengan perban steril dan gantilah perban setiap hari. Luka tidak perlu dioles dengan cairan antiseptik seperti alkohol.

3. Mimisan

Jika mimisan pada anak disertai muntah atau anak tampak pucat dan berkeringat, segera bawa anak ke klinik terdekat. Selain itu tengadahkan kepala atau pencet lubang hidung dan jangan banyak bergerak selama 10 menit.

Jika perdarahan tidak juga berhenti, ulangi lagi selama 10 menit. Bila masih mimisan juga, bawalah anak ke dokter.

Setelah mimisan berhenti, jangan biarkan anak dalam posisi tiduran atau kepala miring untuk mencegah ia menelan darah. Hindari pula menyumbat hidung anak dengan tisu kering karena saat mencabutnya bisa membuat luka terbuka lagi. Lebih baik sumbat dengan kain kasa yang ditetesi decongestan untuk menciutkan pembuluh darah.

4. Luka bakar

Yang harus dilakukan pertama kali adalah membersihkan luka di bawah air mengalir selama beberapa menit kemudian keringkan dengan handuk bersih.

Untuk mengurangi nyeri, kompres dingin, tetapi bukan dengan es batu karena bisa menyebabkan luka bakar dingin di atas luka bakar. Kemudian tutupi luka dengan perban steril. Anda juga boleh memberikan anak pereda nyeri. Periksakan luka bakar jika nyeri, warna kemerahan, serta luka masih melepuh beberapa jam kemudian.

Untuk perawatan setelah luka bakar, jangan oleskan salep yang berminyak karena bisa membuat panas terperangkap di bawahnya sehingga luka bakar bertambah parah. Hindari pula memberikan pasta gigi atau mentega setelah terbakar karena justru menyebabkan infeksi.

5. Jari tergencet

Jika tampak ada deformasi, misalnya ada luka di bawah kuku atau kuku terbuka, periksakan ke dokter. Kompres luka dengan es atau sirami dengan air mengalir untuk mengurangi pembengkakan. Jika luka berdarah, bersihkan dengan sabun dan air setelah itu tutup dengan perban.

Setelah pertolongan pertama, perhatikan dalam periode 72 jam apakah intensitas sakit bertambah, ada bengkak, merah, atau demam pada anak. Gejala itu bisa menjadi tanda adanya infeksi. Hindari meluruskan sendiri jari yang bengkok atau patah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau