Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Temukan Kenaikan Kasus Kanker Usus di Kalangan Generasi Muda

Kompas.com - 27/12/2024, 16:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

Sumber BBC

KOMPAS.com - Angka kasus kanker usus terus meningkat di kalangan generasi muda, meskipun penyebab pasti dari lonjakan ini masih belum dapat dijelaskan.

Dikutip dari Cancer Research UK, meskipun kanker ini masih lebih sering dialami oleh orang yang lebih tua, peningkatan kasus di kalangan orang berusia di bawah 50 tahun di banyak negara menjadi perhatian.

Inggris menjadi salah satu negara dengan peningkatan terbesar, dengan rata-rata kenaikan 3,6 persen per tahun, menurut laporan para peneliti yang dipublikasikan dalam jurnal Lancet Oncology.

Para peneliti juga mencatat bahwa faktor-faktor seperti pola makan yang buruk dan obesitas mungkin berkontribusi terhadap peningkatan angka kanker usus ini.

Baca juga: Apakah Boleh Minum Air Kunyit Saat Perut Kosong? Ini Ulasannya...

Pola makan dan obesitas dapat meningkatkan risiko

Para peneliti mengungkapkan bahwa makan terlalu banyak daging olahan dan kekurangan serat dalam makanan dapat meningkatkan risiko terkena kanker usus.

Studi yang dilakukan di 50 negara antara tahun 2007 hingga 2017 ini menemukan bahwa 27 negara melaporkan adanya peningkatan kasus di kalangan generasi muda.

Beberapa negara yang mengalami lonjakan tersebut adalah negara maju, namun ada juga negara berkembang yang turut melaporkan hal serupa.

"Peningkatan kanker kolorektal yang muncul lebih awal adalah fenomena global," kata Dr. Hyuna Sung, salah satu penulis studi tersebut.

“Studi sebelumnya menunjukkan kenaikan ini terutama di negara-negara maju dengan pendapatan tinggi di Barat – namun sekarang, hal ini juga tercatat di berbagai ekonomi dan wilayah di seluruh dunia,” tambahnya.

Namun, faktor risiko seperti pola makan yang buruk, obesitas, konsumsi alkohol, dan merokok bisa berperan dalam peningkatan angka kanker usus ini.

Selain itu, peningkatan deteksi yang memungkinkan diagnosis pada usia yang lebih muda juga bisa memainkan peran penting dalam tingginya angka kasus yang terdeteksi.

“Perbaikan dalam deteksi yang memungkinkan orang didiagnosis pada usia yang lebih muda bisa juga menjadi faktor kunci dalam meningkatnya angka ini,” ungkap Juru bicara Cancer Research UK, Jon Shelton.

Baca juga: Apakah Minum Teh Tanpa Gula Bisa Mengecilkan Perut? Ini Ulasannya...

Pentingnya waspadai gejala dini

Penting bagi masyarakat untuk mengetahui tanda dan gejala awal kanker usus, seperti adanya darah dalam tinja.

Gejala kanker usus lain yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Perubahan pola buang air besar yang persisten, seperti lebih sering dan dengan tinja yang lebih cair
  • Nyeri perut, ketidaknyamanan, atau perut kembung

Menjaga pola makan sehat, menghindari kebiasaan merokok dan alkohol, serta mengenali gejala-gejala awal agar dapat mendeteksi penyakit ini sejak dini.

Dengan kesadaran dan deteksi yang lebih baik, dampak buruk dari kanker usus yang semakin meluas di kalangan generasi muda dapat berkurang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau