Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Tanda-tanda Kanker "Padat" pada Anak

Kompas.com - 16/06/2013, 18:38 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com - Kanker pada dasarnya merupakan penyakit yang dapat diobati dan sembuh bila dijumpai pada stadium awal. Bahkan, dokter spesialis onkologi anak dr. Edi Setiawan Tehuteru menyatakan kemungkinan sembuhnya mencapai 80 persen. Maka, penting bagi orangtua khususnya untuk mewaspadai tanda-tanda kanker sejak dini.

Kanker, tutur Edi, secara garis besar dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama merupakan kanker jenis cair yaitu darah dengan istilah leukemia, dan yang kedua adalah kelompok tumor padat.

Tumor padat dapat dijumpai pada hampir semua organ tubuh seorang anak, mulai dari kepala sampai ujung kaki. Orangtua biasanya meraba tumor atau benjolan pada tubuh seorang anak pada saat memandikannya. Ketika menemukan benjolan, maka orangtua perlu memeriksakannya pada tenaga kesehatan untuk mengonfirmasi benjolan tersebut benar kanker atau bukan.

Berikut adalah hal-hal yang harus diwaspadai orangtua bila melihat atau meraba benjolan yang dilansir dalam buku "Waspadai & Kenali Kanker pada Anak Sejak Dini" dari Yayasan Anyo Indonesia (YAI) yang disusun oleh dr. Edi.

1. Mata
Orangtua harus curiga bila mata anak terlihat seperti mata kucing, matanya merah, terjadi gangguan penglihatan atau juling. Khusus tentang mata merah, biasanya orangtua akan memberikan obat tetes mata yang dijual bebas di pasaran. Orangtua boleh saja melakukan tindakan tersebut, namun bila dalam tiga hari tidak ada perbaikan, segera diperiksakan. Lantaran bisa jadi itu bukan merupakan penyakit mata biasa, melainkan gejala awal dari kanker bola mata (retinoblastoma).

2. Leher
Waspada bila menemui benjolan di leher seorang anak yang bertambah besar dalam waktu singkat. Biasanya anak tidak mengeluh kesakitan bila benjolan tersebut ditekan atau dipegang. Berbeda dengan benjolan yang timbul akibat infeksi, biasanya akan terasa sakit bila ditekan atau dipegang dan terasa panas bila diraba.

Infeksi pada gigi dan telinga juga dapat menyebabkan benjolan dengan karakteristik seperti tersebut di atas. Konfirmasi perlu dilakukan mengingat penanganan kedua benjolan tersebut berbeda.

3. Paru
Bila seorang anak dijumpai sesak napas dan setelah dilakukan foto dada ternyata ditemukan sel kanker di parunya, jangan berpikiran bahwa anak ini terkena kanker paru. Tidak ada kanker paru pada anak. Keadaan ini biasanya merupakan akibat dari penyebaran suatu jenis kanker tertentu ke paru-paru. Salah satu jenis kanker pada anak yang dapat menyebar ke paru-paru adalah kanker tulang.

4. Perut
Banyak organ yang dapat dijumpai dalam perut, antara lain hati, ginjal, indung telur, dan lain-lain. Semua organ tersebut di atas dapat terkena kanker. Secara fisik, perut anak akan terlihat membuncit dan bila ditekan akan teraba suatu benjolan. Jika menemukan kasus demikian, segeralah periksakan anak.

Hal lain yang perlu diperhatikan orangtua adalah jangan terlalu sering menekan perut anaknya yang makin lama makin membesar karena dapat mempermudah penyebaran.

5. Alat kelamin
Alat kelamin yang dimaksud adalah alat kelamin pria. Secara fisik, testis kanan dan kiri terlihat tidak sama besar, konsistensi testis yang terkena biasanya keras, dan tidak dijumpai tanda-tanda infeksi. Kanker pada organ testis, sama halnya paru-paru dapat merupakan akibat penyebaran dari suatu jenis kanker tertentu ke testis. Jenis kanker yang dimaksud yang dapat menyebar ke testis adalah kanker darah (leukemia).

6. Tangan atau kaki
Waspada bila terlihat ada bengkak pada tangan atau kaki. Pembengkakan ini biasanya dapat disertai dengan demam atau nyeri.

7. Otak
Benjolan pada otak memang tidak dapat dilihat maupun diraba. Walaupun demikian, orangtua tetap dapat mewaspadai gejala kanker otak dengan melihat dampak yang ditimbulkan akibat adanya suatu benjolan di otak. Gejala-gejala tersebut, antara lain adalah pusing, muntah yang menyemprot, lumpuh, dan gangguan keseimbangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com