Kelelahan dan stres setelah proses kelahiran menjadi alasan rendahnya gairah seksual para ayah dan ibu baru. Selain itu, para ayah juga menganggap kesibukan mengurus bayi mengurangi waktu mereka untuk bercinta.
"Para ayah baru, seperti halnya ibu baru, juga mengalami adanya dorongan seksual yang tinggi dan rendah setelah persalinan," kata ketua peneliti Sari van Anders, peneliti bidang wanita dan psikologi.
Dorongan seksual yang tinggi ternyata bukan berasal dari keinginan bercinta tetapi lebih pada kebutuhan keintiman. Sementara rendahnya minat untuk berhubungan seks antara lain disebabkan karena kelelahan, stres, serta kesibukan istri mengurus bayi.
Penelitian-penelitian sebelumnya lebih fokus pada pengaruh kelahiran dan rendahnya dorongan seksual kaum ibu. Dalam studi ini Van Anders juga mengungkapkan pengaruh yang sama pada para ayah.
Faktor perawatan bayi dan kebutuhan untuk menjalin keintiman dan kedekatan dengan pasangan dianggap berpengaruh besar pada gairah seksual kaum ayah. Sementara pada ibu faktor hormonal berperan cukup besar.
Perubahan besar dalam keluarga, seperti kehadiran si buah hati, memang membutuhkan adaptasi orangtua.
Penelitian juga menunjukkan, aktivitas seksual yang kerap dilakukan para pria setelah kelahiran bayi adalah masturbasi atau seks oral.
Sekitar 74 persen pria mengaku melakukan masturbasi pada lima minggu pertama setelah istri mereka melahirkan, dan 58 persen memilih seks oral. Hanya 34 persen yang melakukan penetrasi vagina pada periode waktu tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.