Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadiah 100.000 Dollar AS untuk Desain Kondom Terbaik

Kompas.com - 25/11/2013, 17:51 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com —
Peneliti mengembangkan kondom baru dengan kualitas yang lebih baik, yaitu lebih aman, tetapi tidak lantas meninggalkan faktor kenyamanan. Dengan begitu, barangkali tidak akan ada lagi alasan ketidaknyamanan untuk menolak penggunaan kondom.

Riset peningkatan kualitas kondom tersebut termasuk dalam satu proyek penelitian besar yang didasari oleh ide perlunya desain kondom dibuat lebih baik sehingga meningkatkan kenyamanan saat berhubungan seks. Peneliti pun bertujuan untuk membuat kembali desain kondom yang semakin aman, sekaligus meningkatkan, atau paling tidak mempertahankan kenyamanan seksual daripada menurunkannya.

Salah satu riset di antaranya digagas para peneliti dari University of Tennessee. Dalam penelitian tersebut, peneliti berusaha membuat desain kondom yang lebih tipis dengan bahan yang disebut superelastomer. Bahan tersebut diklaim lebih elastis dari karet kondom pada umumnya sehingga dapat meregang lebih luas.

Penelitian lainnya dilakukan tim ilmuwan asal University of Manchester yang bertujuan membuat kembali kondom dengan bahan yang disebut graphene yang dicampur dengan lateks. Kombinasi bahan tersebut membuat kondom lebih tipis, lebih kuat, lebih lentur, dan mungkin lebih nyaman dipakai.

Sebanyak 11 proyek riset terbaik dalam tantangan "Kondom Generasi Mendatang" tersebut mendapatkan hadiah senilai 100.000 dollar AS dari Bill and Melinda Gates Foundation. Organisasi tersebut mencatat, kondom sudah ditemukan sejak 400 tahun yang lalu, tetapi selama 50 tahun terakhir, kondom hanya mengalami sedikit pengembangan.

Dengan adanya proyek tersebut, organisasi itu berharap agar desain kondom, baik dari segi keamanan maupun kenyamanan, akan menjadi jauh lebih baik lagi.

"Jika menjadi lebih nyaman dipakai, maka setiap pria di seluruh dunia lebih mungkin untuk menggunakan kondom. Ini artinya, akan ada pengurangan kemungkinan transmisi virus penyakit menular seksual, HIV, sekaligus kehamilan yang tidak diinginkan," ujar mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com