Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/12/2013, 10:20 WIB
Wardah Fajri

Penulis

KOMPAS.com - Pangan tidak aman timbulkan efek samping seperti keracunan pangan yang memicu berbagai gangguan kesehatan. Salah satu faktor penyebab keracunan pangan adalah penyimpanan bahan pangan yang tidak tepat.

Dalam peristiwa berskala besar, keracunan pangan masuk dalam kategori Kejadian Luar Biasa (KLB). Data Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan adanya peningkatan laporan KLB keracunan pangan. Jika pada 2011 pemerintah menerima 177 laporan, pada 2012 laporan KLB keracunan pangan mencapai 312. Sepanjang 2011-2012, keracunan pangan paling banyak terjadi di rumah tangga termasuk hajatan, selain sekolah, jasa boga.

Angka kejadian keracunan pangan, terutama yang terjadi di rumah tangga, sebenarnya bisa dicegah. Salah satu caranya memastikan penyimpanan bahan pangan sudah tepat dari segi pengaturan suhu dan waktu.

Dalam Modul Keamanan Pangan Unilever Food Solutions, Chef Vindex Tengker memberikan sejumlah kiat sederhana mempraktikkan keamanan pangan terkait penyimpanan bahan pangan.

Penyalahgunaan waktu dan suhu dalam penyimpanan bahan pangan menjadi salah satu faktor risiko keracunan pangan. Untuk mengatur suhu tepat penyimpanan bahan pangan, berikut beberapa kiatnya:

* Segera proses bahan makanan seperti fillet ikan atau jika merasa perlu menyimpannya maka pastikan suhu sudah benar.
* Simpan makanan yang mudah rusak di pendingin tepat dengan suhu pembekuan yang benar untuk menghindari berkembangnya mikrobakteria.
* Beda jenis makanan beda pengaturan suhu penyimpanan. Misalnya, daging beku sebaiknya simpan di suhu kurang dari minus 12 derajat Celcius. Lain lagi daging dingin atau ikan segar, juga daging beku yang dilunakkan, aman disimpan di suhu nol derajat Celcius hingga empat derajat Celcius. Sedangkan produk susu dan bahan lain yang membutuhkan pendingin, sebaiknya atur suhu penyimpanan kurang dari lima derajat Celcius. Untuk sayuran, simpan pada suhu dua hingga empat derajat Celcius, dan keluarkan dari pendingin hanya jika diperlukan.

Sementara untuk mencegah penyalahgunaan waktu penyimpanan bahan pangan, berikut kiatnya:
* Setelah lunak (dalam kulkas) bahan harus dikonsumsi dalam waktu satu hari dan jika dibekukan kembali nutrisinya akan hilang.
* Lunakkan ikan, daging, unggas beku dalam kulkas dengan memindahkannya ke suhu 0-4 derajat Celcius, atau gunakan microwave, selain juga bisa menggunakan kemasan plastik tertutup di bawah aliran air.
* Setelah makanan dikeluarkan dari lemari es, masak dalam waktu maksimum dua jam.
* Proses perendaman bahan pangan sebaiknya lakukan di dalam lemari es bukan di suhu ruang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau