Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tulang Rahang Pardjono Diganti Pakai Tulang Betis

Kompas.com - 19/12/2013, 16:18 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com — Setelah berhasil mengangkat tumor ameloblastoma seberat 3 kilogram dari wajah Pardjono (38), tim dokter bedah mulut dan bedah plastik Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung memutuskan mengganti tulang rahang bawah Pardjono yang ikut terambil bersama tumor ameloblastoma dengan tulang lainnya di bagian tubuh Pardjono.

Menurut dokter pelaksana operasi, drg Andri Hardianto, untuk merekonstruksi kembali rahang bawah Pardjono yang hilang, tim dokter akan mengganti tulang rahang tersebut dengan tulang yang ada di bagian betis.

"Untuk langkah rekonstruksi, kita akan ambil tulang kecil di bagian betis," kata Andri saat ditemui di RSHS Bandung, Kamis (19/12/2013).

Andri menjelaskan, tindakan mengganti rahang dengan tulang betis dilakukan untuk mengembalikan fungsi mulut Pardjono seperti semula. Dengan jaringan tulang yang hidup, kata dia, sedikit demi sedikit tulang tersebut akan kembali membentuk rahang meskipun tidak sesempurna seperti aslinya.

Selain itu, mengambil sebagian tulang betis tidak akan memengaruhi fungsi kaki Pardjono.

"Tetap bisa jalan karena yang dipakai penyokong adalah tulang kaki yang besar," bebernya.

Meski demikian, rekonstruksi pada rahang pasien pengguna layanan kesehatan Jamkesmas ini tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat. Menurut Andri, operasi rekonstruksi tersebut baru bisa dilakukan satu setengah tahun ke depan.

Diwartakan sebelumnya, tim dokter bedah mulut Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung berhasil melakukan operasi pengangkatan tumor rahang (tumor ameloblastoma) dari wajah Pardjono (38) pada tanggal 12 Desember 2013 lalu.

Menurut drg Andri Hardianto, tumor ameloblastoma yang melekat di rahang bawah Pardjono merupakan tumor terbesar yang pernah ditangani RSHS Bandung, dengan berat mencapai 3 kilogram dan memiliki ukuran 40 x 30 cm.

"Ini merupakan operasi dengan tingkat kesulitan yang tinggi karena harus mengangkat tumor sebesar bayi pada rahang pasien," kata Andri saat konferensi pers di RSHS Bandung, Kamis (19/12/2013).

Lebih lanjut, Andri menambahkan, untuk mengangkat tumor di wajah Pardjono, tim dokter menggunakan metode operasi Hemimandibulektomi. Selain tumor, kata Andri, rahang bawah Pardjono juga ikut diangkat. Sebagai penggantinya, tim dokter menanamkan plat titanium yang memiliki bentuk menyerupai rahang.

"Operasinya berlangsung selama lebih kurang 8 jam," akunya.

Di tempat yang sama, anggota tim dokter lainnya, drg Winarno Priyanto, menjelaskan bahwa tumor ameloblastoma pada umumnya disebabkan oleh pertumbuhan gigi bungsu yang terpendam di rahang dan tidak bisa keluar. Gigi yang terpendam itu mengalami perkembangan yang tidak sempurna sehingga membentuk tumor yang sifatnya jinak."

Meskipun tumor jinak, ameloblastoma memiliki sifat destruktif (merusak) organ tulang rahang yang terkena dan juga organ lunak seperti kulit," bebernya. Untuk saat ini, Pardjono dirawat di ruang Kemuning lantai V RSHS setelah melalui perawatan di high care unit (HCU) selama tiga hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau