KOMPAS.com -Penelitian mengindikasikan, balita yang disuapi dengan sendok saat makan berisiko lebih besar mengalami kelebihan berat badan. Bayi yang dalam tahap belajar makan ini juga mengalami kesulitan mengenali keadaan saat dirinya sudah kenyang.
Dengan temuan ini, para ahli percaya bahwa balita yang dibolehkan belajar makan sendiri berisiko lebih kecil kelebihan makan dan mengalami obesitas ketika sudah besar.
Hasil studi juga menyatakan, balita yang diberi makan dengan sendok cenderung menjadi fussy-eater, yaitu kerap menolak makanan baru dan hanya mau makan bila diberi ‘tawaran’ makanan sesuai seleranya, misal mau makan sayur jika diberi permen. Peluang menjadi fussy-eater lebih kecil pada anak yang dibolehkan makan sendiri.
Peneliti dari Swansea University, Dr. Amy Brown mengatakan, kebiasaan penggunaan sendok saat memberi makan bayi dan anak dapat memicu kebiasaan makan buruk hingga menyebabkan obesitas.
“Riset kami mengindikasikan, balita yang makan dan mendekati sendiri hidangan yang ada, berisiko lebih kecil mengalami kegemukan. Hal ini dikarenakan mereka mengatur sendiri asupan makan yang sesuai kapasitas perutnya,” ujarnya
Hasil dari kebiasaan makan sendiri, kata Brown, memiliki dampak jangka panjang pada berat badan dan kebiasaan makan, seiring betambahnya umur. Brown menekankan, membolehkan anak mengatur selera dan keinginan makan, serta tidak memaksanya makan lebih banyak merupakan langkah penting mengawali pola makan sehat untuk kehidupannya.
Riset yang dipublikasikan dalam jurnal Paedriatic Obesity ini dilakukan Brown bersama koleganya Michelle Lea dari University's College of Human and Health Sciences. Keduanya membandingkan berat dan pola makan balita yang menggunakan sendok dan makan sendiri.
Dari riset ini diketahui, balita yang boleh makan sendiri, mampu mengkonsumsi makanan yang lebih padat sesuai usianya. Dibanding yang disuapi pakai sendok, anak yang makan sendiri mengkonsumsi lebih banyak jenis hidangan sampai merasa kenyang. Riset ini melibatkan 298 anak, dengan melihat bagaimana mereka diperkenalkan pada makanan padat saat berusia 18-24 bulan.
Brown mengatakan, dalam studi ini bayi yang makan sendiri lebih mampu untuk berhenti makan sehingga lebih berpeluang terhindar dari obesitas. Hal ini tanpa dipengaruhi latar belakang ibu, berat badan saat lahir, usia saat mulai makan, dan pemberian ASI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.