Saat kita berjalan dari satu tempat ke tempat lain, langkah demi langkah tersebut akan menguatkan jantung, otot-otot (yang berarti lebih banyak lemak dibakar), serta menurunkan risiko terkena penyakit.
Sebuah penelitian tahun 2013 yang dilakukan oleh tim dari Life Science Division di Lawrence Berkeley National Laboratory melihat data dari 33.000 pelari dan hampir 16.000 pejalan kaki untuk melihat manfaat kesehatan dari tiap aktivitas fisik tersebut.
Dari luar, berlari memang tampaknya merupakan aktivitas fisik intensitas tinggi yang lebih baik daripada berjalan kaki yang merupakan latihan intensitas sedang. Namun, penelitian menunjukkan sebaliknya.
Baik berlari maupun berjalan kaki memang memiliki manfaat positif. Saat dilihat 7 tahun kemudian, para pelari memiliki penurunan risiko tekanan darah (4,2 persen), kolesterol tinggi (4,3 persen), diabetes (12 persen), dan penyakit kardiovaskular (4,5 persen), untuk setiap MET (metabolic energy expenditure/setiap kalori yang dikeluarkan seseroang untuk bernapas, mencerna, dan aktif secara fisik).
Sementara itu, mereka yang rutin berolahraga jalan kaki memiliki hasil yang lebih baik. Risiko menderita hipertensi turun 7,2 persen, risiko kolesterol tinggi turun 7 persen, diabetes turun 12 persen, dan penyakit kardiovaskular risikonya turun sampai 9,3 persen. Makin banyak seseorang berjalan kaki atau berlari, hasilnya akan semakin baik.
Meski begitu, untuk mendapatkan hasil tersebut, pelari dan pejalan kaki harus menggunakan energi yang sama. Ini berarti Anda harus berjalan kaki lebih lama dibanding waktu para pelari.
Jika selama ini Anda sudah rutin joging atau berlari, lanjutkan saja. Selama persendian terjaga dan sepatu Anda cukup melindungi. Ya, berlari adalah olahraga yang efektif untuk membuat mood lebih baik, peredaran darah lebih lancar, serta tentunya tubuh lebih sehat.
Bila Anda merasa tidak kuat berlari, mulailah dengan berjalan kaki setidaknya 10.000 langkah setiap hari atau lebih. Berjalan kaki adalah olahraga benturan rendah yang memiliki manfaat besar dengan risiko cedera yang rendah. Untuk menguatkan otot, lakukan squat dua kali dalam seminggu.