Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahan Kimia dalam Makanan yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 07/04/2014, 11:34 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

Sumber foxnews

KOMPAS.com - Sebagai konsumen kita dituntut untuk lebih jeli dan teliti dalam memilih produk pangan. Bukan hanya soal harga dan kualitas, tapi juga pengaruhnya pada kesehatan jangka panjang.

Jika Anda ingin menjalani hidup sehat, sebaiknya hindari bahan pangan yang terlalu banyak mengandung pengawet atau bahan kimia. Membeli produk makanan segar dan memasak sendiri lebih dianjurkan karena nutrisi dan keamanannya lebih terjaga dibanding produk instan.

Berikut adalah 5 jenis zat kimia yang sering ditambahkan dalam produk makanan.

1. Asam Sorbat
Zat kimia ini termasuk dalam zat pengawet dan bisa kita temukan dalam makanan kemasan. Sebenarnya asam sorbat dikategorikan aman oleh badan pengawas obat dan makanan AS (FDA). Kraft Foods adalah salah satu produsen yang menggunakan zat kimia ini dalam produk keju mereka, namun baru-baru ini mereka membuat pengumuman akan mengganti zat pengawet tersebut dengan yang lebih alami, yakni natamycin. Belum jelas apa alasannya, tetapi para ahli meyakini pengawet alami jelas lebih sehat.

2. Lemak trans
Lemak trans sering dikaitkan dengan penyakit jantung karena terlalu sering mengonsumsi makanan yang mengandung lemak trans bisa meningkatkan kadar kolesterol. Sayangnya cukup sulit menghindari lemak trans karena ia berada pada hampir semua makanan, mulai dari biskuit, keripik, cake, makanna beku dan masih banyak lagi.

Lemak trans dalam makanan membuat makanan terasa lebih enak dan meningkatkan umur simpan makanan olahan. FDA sendiri tahun lalu melarang penggunaan lemak trans pada makanan, kecuali produsen bisa membuktikan lemak trans yang digunakan tidak berbahaya bagi kesehatan.

3. MSG
Monosodium glutamat (MSG) merupakan zat untuk menguatkan rasa dan menghasilkan rasa umami (gurih) pada makanan. Meski data-data menunjukkan MSG aman, tapi pada orang yang sensitif bisa memicu migrain dan asma.

4. Pewarna makanan
Zat pewarna yang dinyatakan aman oleh badan berwenang memang tidak berbahaya bagi tubuh. Tetapi kini kesadaran hidup sehat membuat banyak orang beralih pada pewarna alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Zat pewarna buatan digunakan untuk membuat makanan terlihat lebih lezat dan menarik. Jika dikonsumsi sesekali mungkin tidak apa, tetapi dalam jangka panjang sebaiknya dihindari.

5. Akrilamida
Akrilamida terbentuk ketika makanan dipanaskan pada suhu tinggi, entah itu digoreng, dipanggang, atau dibakar. Penelitian menunjukkan, konsentrasi akrilamida paling tinggi pada makanan yang digoreng, terutama kentang serta makanan yang dipanggang (sereal dan roti). Meski belum teruji berbahaya pada manusia, tapi studi pada hewan menunjukkan zat kimia ini bersifat karsinogenik (memicu kanker).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau