Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/04/2014, 14:51 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

Sumber yahoo news

KOMPAS.com - Nyamuk bukan cuma mengganggu, tapi hewan kecil ini juga pembunuh yang berbahaya. Hanya dengan satu gigitan ia bisa menularkan penyakit yang mematikan. Pemberantasan nyamuk juga tidak mudah karena ia mudah berkembang biak.

Karena itu tak mengherankan jika untuk Hari Kesehatan Sedunia 7 April 2014, WHO dan Kementrian Kesehatan mencanangkan upaya pencegahan nyamuk vektor. WHO meluncurkan slogan "gigitan kecil, ancaman besar" (small bite, big threat) untuk mengetuk kesadaran banyak orang akan bahaya nyamuk.

Berikut adalah 10 alasan ilmiah mengapa nyamuk merupakan serangga berbahaya.

1. Nyamuk menyebabkan 40 persen wilayah di dunia beresiko tinggi terkena demam berdarah. Sekitar 50-100 juta orang di dunia menderita demam dengue setiap tahunnya. Meski tidak selalu fatal, tapi penyakit ini merupakan salah satu penyebab kematian anak di Amerika Latin dan Asia.

Penyakit demam berdarah bisa membuat seseorang mengalami perdarahan yang berbahaya. Sayangnya hingga saat ini belum ada pengobatan dan vaksin untuk mencegah penularan penyakit ini.

2. Menyebarkan demam kuning
Demam kuning (yellow fever) diderita sekitar 200.000 orang setiap tahunnya dan membunuh 30.000. Penyakit ini ditularkan akibat gigitan nyamuk dan belum ada obatnya. Setelah beberapa waktu menderita sakit parah, sebagian besar pasien akan pulih tetapi 15 persen di antaranya memasuki fase toksik, yakni perdarahan dan organ-organ gagal berfungsi.

Kasus demam kuning meningkat pesat sejak tahun 1980-an karena penurunan kekebalan tubuh manusia, penggundulan hutan, perubahan iklim, dan peningkatkan perpindahan manusia. Saat ini sudah tersedia vaksin ini dan beberapa negara mewajibkan para pelancong memasuki negaranya setelah disuntik vaksin ini.

3. Demam chikungunya
Gigitan nyamuk juga bisa menyebabkan seseorang menderita demam chikungunya. Kata "chikungunya" berasal dari bahasa Tanzania yang berarti "mengerut", merujuk pada nyeri persendian parah. Manusia hanya memiliki kekebalan sedikit terhadap penyakit ini sehingga nyamuk bisa menyebarkan virus ini dengan cepat.

4. Penyakitnya mudah disebarkan
Setiap orang yang terinfeksi virus akibat gigitan nyamuk bisa membawa virus ini ke negara lain. Pada tahun 2007, seorang pria Italia kembali ke negaranya setelah berlibur ke India. Tanpa disadarinya ia sudah digigit oleh nyamuk yang membawa virus chikungunya. Setelah kembali ke rumah ia mengunjungi sepupunya dan 3 bulan kemudian lebih dari 200 orang terinfeksi penyakit chikungunya.

5. Menyebarkan West Nile Virus
Meski penyakit west nile dibawa oleh burung, tetapi manusia juga bisa tertular, terutama dari nyamuk yang menggigit burung pembawa virus. Kebanyakan orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala, tapi 20 persen mengalami demam disertai sakit kepala, nyeri pada tubuh, persendian, mual, dan diare. Sekitar 1 dari 150 orang bahkan mengalami west nile meningitis yang bisa mematikan.

Kompas/Agus Susanto Pekerja melakukan pengasapan untuk mencegah penyakit demam berdarah dengue

6. Memilih targetnya

Ada sebagian orang yang memang menjadi sasaran gigitan nyamuk. Nyamuk memang tertarik oleh bau bakteri yang hidup di kulit manusia.

7. Menyebabkan cacat permanen
Lymphatic filariasis adalah penyakit tropis yang mulai dilupakan karena sudah jarang. Penyakit ini sebenarnya sudah menginfeksi 120 juta orang dan sepertiga diantaranya mengalami kecacatan.

Nyamuk menyebarkan parasit berukuran sangat kecil pada manusia lalu kemudian menjadi lymphatif perlahan-lahan selama 8 tahun. Parasit ini merusak sistem imun dan ginjal dan bisa menyebabkan bengkak pada tangan, kaki, dan organ genital.

8. Menyebarkan penyakit fatal pada anak
Japanese encephalitis adalah penyakit lain yang disebarkan nyamuk pada manusia. Meski demikian manusia tidak bisa menularkan penyakit ini. Penyakit ini sudah membunuh sekitar 10.000 orang dalam setahun, terutama anak-anak balita. Meski tidak ada obat untuk penyakit ini tapi tersedia vaksin yang efektif.

9. Menyebarkan malaria
Antara tahun 2000 dan 2012 terdapat penurunan kematian akibat malaria sampai 42 persen secara global. Meski begitu, di tahun 2012 saja diperkirakan 627.000 orang meninggal akibat malaria dan jumlah total orang yang terinfeksi penyakit ini mencapai 207 juta.

10. Sulit diberantas
Nyamuk tidak perlu prasyarat banyak untuk hidup. Mereka hanya perlu wadah dan sedikit air untuk berkembang biak. Mereka juga semakin kebal pada insektisida yang biasa kita pakai dan cepat berpindah tempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com