Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/04/2014, 11:20 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Sumber foxnews


KOMPAS.com — Tidak ada orang di dunia ini yang tidak butuh teman. Setiap orang membutuhkan teman untuk berbicara, mengutarakan ide, termasuk mengungkapkan curahan hati. Meskipun begitu, ada jenis-jenis teman yang sangat sedikit memberikan manfaat, bahkan justru menimbulkan kerugian, misalnya teman yang selalu mengeluh, atau teman yang selalu menolak ide-ide Anda.

Nah, hubungan dengan orang-orang seperti itulah yang dapat merusak kesabaran atau kesehatan mental. Bahkan tak hanya itu, sebuah studi baru menunjukkan, orang dengan hubungan pertemanan yang negatif cenderung memiliki lemak perut yang lebih banyak dibandingan dengan orang yang tidak.

Studi tersebut melibatkan 3.000 relawan dewasa yang berusia 30 hingga 40-an tahun. Hubungan negatif yang dimaksud peneliti diukur dari seberapa sering teman atau anggota keluarga memberikan keinginan tidak adil, mengkritik, hingga menjatuhkan lawan.

Sebelumnya, studi lainnya juga pernah menemukan hubungan antara hubungan sosial yang buruk dan obesitas. Namun, data hanya berdasarkan gambaran satu waktu, dan peneliti studi tersebut pun belum dapat menjelaskan hubungan di antara keduanya.

Ketua studi Kiarri Kershaw dari Northwestern University mengatakan, studi sebelumnya belum dapat menjelaskan mana yang datang lebih dulu, obesitas atau hubungan pertemanan negatif. Sementara itu, dalam studi baru, peneliti melakukan pelacakan pada orang selama bertahun-tahun sehingga menghasilkan hubungan sebab-akibat yang lebih jelas.

Dalam studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Epidemiology tersebut, peneliti melaporkan, berat badan orang secara umum akan meningkat seiring bertambahnya usia. Namun, lingkar pinggang orang dengan hubungan pertemanan negatif cenderung lebih lebar, di atas rata-rata. Padahal, lemak perut diketahui dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes.

Kershaw berteori, permasalahan ini datang dari makanan. Hubungan pertemanan yang menyebabkan stres akan memicu seseorang untuk mencari makanan tinggi kalori, seperti junk food. Stres juga memengaruhi cara tubuh memproses kalori. Kebanyakan berakhir pada lemak di perut.

Briana Mezuk, pakar fisiologi dari Virginia Commonwealth University, mengatakan, stres tidak hanya mempengaruhi emosi, tetapi juga sistem biologis dalam tubuh.

Kabar baiknya, pertemanan yang sehat dan positif akan membantu Anda tetap langsing. Dalam studi baru, orang dengan hubungan pertemanan yang suportif memiliki kadar lemak yang lebih sedikit pada perutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com