Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/05/2014, 10:16 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

 

KOMPAS.com --
Minuman kemasan, khususnya kemasan plastik, memang praktis untuk dibawa ke mana pun. Namun, di samping berkontribusi menambah sampah di lingkungan, minuman kemasan juga berisiko membuat penyakit, terutama jika dibiarkan di dalam tempat panas dalam waktu lama.
 
Salah satu tempat yang sering terlupakan memiliki suhu yang panas adalah mobil yang tidak dinyalakan mesinnya, terlebih diparkir di tempat panas. Padahal, banyak orang biasanya menyimpan minuman di dalam mobil.
 
Menurut dokter spesialis gizi klinik Saptawati Bardosono, minuman dengan kemasan yang terbuat dari plastik bisa berbahaya jika diletakkan di tempat panas selama lebih dari dua jam. Ini karena suhu panas bisa membuat plastik cepat mengurai dan masuk ke air.
 
"Air dalam kemasan plastik yang dibiarkan dalam waktu lama dalam kondisi panas sudah bereaksi dengan plastik sehingga berbahaya jika diminum," kata dia dalam acara temu media bertajuk "Tingkatkan Kesadaran Minum Air Putih dengan Mengenali Gejala dan Dampak Dehidrasi Ringan" pada Jumat (23/5/2014).
 
Saptawati menjelaskan, ciri-ciri fisik dari minuman kemasan plastik yang disimpan terlalu lama di tempat panas yaitu terdapat serpihan-serpihan kecil di dalam air. Namun, untuk ciri-ciri fisik lainnya biasanya tidak terlalu terlihat. 
 
"Mungkin air masih terlihat bening, namun sudah terjadi perubahan reaksi kimia karena sudah bercampur dengan plastik," jelas dia.
 
Air yang sudah bercampur kimia dari plastik, lanjut dia, bersifat toksik bagi tubuh. Konsumsinya dalam jangka waktu lama akan merusak organ hati.
 
Saptawati menjelaskan, organ hati berfungsi dalam membersihkan tubuh dari racun sehingga konsumsi bahan-bahan yang bersifat toksik akan membebani kerja hati yang lama-lama akan menurunkan fungsinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com