Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/05/2014, 06:52 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

KOMPAS.com - Pasangan yang mendambakan momongan cenderung berusaha melakukan segala cara untuk segera mewujudkan keinginannya. Namun tak jarang cara yang mereka lakukan justru kontraproduktif dari apa yang menjadi tujuan mereka.

Salah satunya, sebagian pasangan beranggapan kalau berhubungan seks yang dilakukan setiap hari akan memperbesar kemungkinan terjadinya pembuahan sel telur. Padahal menurut dokter pakar andrologi Nugroho Setiawan, hubungan seks setiap hari justru menjadikan kualitas sperma buruk dan menyulitkan terjadinya kehamilan.

"Ada beberapa syarat supaya terjadinya kehamilan, termasuk kualitas sperma yang baik. Untuk mendapatkan sperma yang baik, ejakulasi tidak boleh dilakukan terlalu sering," kata dia pada talkshow bertajuk "Reproduksi Sehat Keluarga Hangat" oleh Laboratorium Klinik Prodia di Jakarta, Sabtu (24/5/2014).

Ia menjelaskan, sperma membutuhkan waktu untuk diproduksi, dan waktu optimal produksi sperma adalah 2-7 hari. Sehingga ketika ejakulasi dilakukan setiap 2-7 hari sekali, di dalam semen pria akan terdapat kualitas sperma yang baik.

Ditambah lagi, bila kualitas sperma yang baik diejakulasikan pada saat masa subur pasangannya. Masa subur didefinisikan ketika sel telur sudah melewati proses ovulasi yaitu keluar dari ovarium dan siap dibuahi.

"Namun salah juga jika seorang pria berpuasa seks menunggu masa subur istrinya. Karena jika tidak dikeluarkan dalam waktu lama, sperma justru rusak dan tidak dapat membuahi sel telur dengan baik," jelas dokter dari Rumah Sakit Umum Pemerintah Fatmawati ini.

Karena itu, Nugroho merekomendasikan untuk berhubungan seks dilakukan setiap dua hari sekali, terlepas dari masa subur istri. Pasalnya, tidak sedikit orang yang tidak mengetahui masa suburnya.

"Lagipula, sperma yang baik bisa bertahan di dalam tubuh wanita selama dua hingga tiga hari, yang pasti dua hari pasti masih hidup," kata dia.

Kriteria sperma yang baik, papar Nugroho, yaitu berjumlah banyak minimal 200.000 sel di dalam semen. Sperma juga harus memiliki motilitas atau kemampuan gerak yang baik supaya bisa mencapai sel telur dengan lancar. Serta, bentuk sel sperma pun harus normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com