Meski demikian, menurut Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, masih ada kesenjangan layanan kesehatan sehingga tidak semua orang yang menderita katarak bisa mendapat penanganan. "Di mana ini kita baru mampu menjangkau sekitar 170.000 penderita. Berarti masih ada kesenjangan sekitar 70 ribu orang lagi," katanya dalam acara Bhakti Kesehatan dalam rangka pembinaan Bhayangkara ke-68 di Mapolda Metro Jaya, Jumat (20/6/14).
Menkes menjelaskan beberapa penyebab kesenjangan tersebut, antara lain luas wilayah dan kondisi geografi Indonesia, dan juga masih terbatasnya pemahaman sebagian penduduk mengenai kebutaan yang bisa diobati.
Katarak merupakan penyebab utama kebutaan di seluruh dunia. Dalam rangka memperingati hari Bhayangkara yang jatuh setiap tanggal 1 Juli ini Polda Metro Jaya akan menggelar operasi katarak. Operasi yang digelar tersebut juga bekerja sama dengan Kementrian Kesehatan dan swasta.
"Berarti masyarakat bersama pemerintah mendukung kesehatan masyarakat yang lebih membutuhkan," kata Kapolda Metro Jaya, Irjwn Dwi Priyatno.
Adapun jumlah pelayanan yang diberikan untuk operasi katarak tersebut yaitu sebanyak 200 orang yang dilakukan dalam dua hari, 20 dan 21 Juni 2014.
Katarak ditandai dengan penglihatan berkabut, kabur, atau buram. Penglihatan juga memburuk pada malam hari atau cahaya terang. Pasien juga lebih peka terhadap cahaya terang atau silau. Meski pada awalnya katarak hanya terjadi pada salah satu mata, tapi lambat laun kedua mata akan terkena.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.