Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obat Penurun Kolesterol Tekan Risiko Kematian akibat Serangan Jantung

Kompas.com - 04/07/2014, 14:10 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber Daily Mail


KOMPAS.com -
Para dokter dan pasien di Inggris khawatir dengan peresepan statin yang berlebihan. Mereka tak ingin peresepan tak perlu itu bisa membuat pasien terkena efek samping seperti nyeri otot dan diabetes.

Namun ahli jantung dan ahli epidemiologi terkemuka dari Bristol University menepis kekhawatiran itu. “Percobaan sudah membuktikan statin mengurangi kematian karena penyakit jantung koroner dan hanya ada sedikit efek samping parah,” kata Prof. George Davey Smith, ahli epidemiologi klinis dari Bristol University.

Ia mengatakan akar kesalahpahaman terjadi ketika pasien yang mendapat statin cenderung menyalahkan obat untuk masalah kesehatan kecil. “Karena gejala yang dialaminya, mereka mencari penjelasan. Dokter mencari penjelasan itu dan menghubungkannya dengan statin,” katanya.

Perdebatan manfaat dan efek samping statin ini timbul sebelum National Institute for Health and Care Excellence menerbitkan panduan baru yang meningkatkan penggunaan statin secara dramatis. Obat penurun kolesterol itu saat ini digunakan mereka yang 20 persen berisiko terkena serangan jantung atau stroke dalam sepuluh tahun. Sekitar tujuh juta orang Inggris sudah mengonsumsi obat ini.

Panduan baru akan menyarankan dokter meresepkan statin untuk siapa saja yang berisiko 10 persen. Diperkirakan ini bakal meningkatkan penggunaan statins ampai 10 juta. Sejumlah dokter memperingatkan bakal banyak orang yang diberi statin padahal sebenarnya tidak perlu.
Dr Kailash Chand, wakit ketua British Medical Association mengatakan,”Statin bermanfaat untuk pasien berisiko tinggi, mereka yang sudah terkena serangan stroke atau serangan jantung. Namun memberi obat ini kepada mereka yang berisiko rendah berarti dokter berlebihan memberi resep. Statin tentu saja punya efek samping. Ini yang saya lihat setelah 30 tahun meresepkannya untuk pasien. Untuk mengatakan sebaliknya tentu tidak benar.”

Profesor Universitas Oxford Sir Rory Collins mengatakan percobaan sudah membuktikan minum statin lebih dari lima tahun meningkatkan risiko terkena efek samping kurang dari 1 persen. “Serangan jantung dan stroke adalah peristiwa yang mengubah hidup banyak orang. Mencegahnya menjadi sangat penting. Risiko efek samping minum statin kurang dari satu persen. Ketika kita melihat manfaatnya yang mencegah serangan jantung dan stroke, manfaat ini melebihi risikonya,” katanya.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau