Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/08/2014, 11:30 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

KOMPAS.com - Epidemi obesitas tidak hanya terjadi di negara maju, tetapi juga negara berkembang. Padahal obesitas merupakan salah satu faktor risiko dari dari penyakit-penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan diabetes.

Para pakar pun terus berusaha mencari cara untuk mengurangi epidemi ini. Bicara mengurangi berat badan, saat ini hanya ada beberapa cara untuk mencapainya, antara lain berolahraga, menjaga pola makan, konsumsi obat-obatan penurun berat badan, atau bedah bariatrik.

Namun sebuah studi baru asal Yale menemukan cara baru untuk mencegah obesitas dan diabetes dengan cara menyasar pada reseptor nuklear pada otak. Studi yang dipublikasi dalam The Journal of Clinical Investigation tersebut menemukan, menghalangi reseptor nuklear yang disebut dengan PPARgamma pada beberapa sel otak berdampak pada menurunnya nafsu makan sehingga mencegah kenaikan berat badan. Peneliti melakukan percobaan tersebut pada tikus.

"Tikus menjadi resisten terhadap diet tinggi lemak. Meski memakan lemak dan gula, berat badan mereka tidak bertambah," ujar Sabrina Diano, profesor di Departemen Ilmu Obstetri, Ginekologi dan Reproduksi di Yale School of Medicine.

Karena itu, peneliti percaya dengan menghalangi reseptor PPARgamma pada otak dapat mengontrol respon tubuh terhadap pola makan tinggi lemak tanpa membuat obesitas. Reseptor nuklear merupakan tipe protein pada sel tertentu yang bertanggung jawab pada pengontrolan hormon steroid dan tiroid. Mereka bertanggung jawab dalam perkembangan, homeostasis, dan metabolisme dari organisme.

Peneliti menfokuskan pada sel saraf yang disebut POMC yang ditemukan pada hipotalamus yang berhubungan dengan makanan dan rasa kenyang. Ketika sel saraf POMC diaktifkan, maka akan timbul rasa kenyang dan nafsu makan akan melemah.

"Ketika PPARgamma dihalangi, maka terjadi peningkatan jumlah sel saraf POMC yang lebih aktif," ujar Diano.

Kendati sangat potensial, namun selama terapi ini masih dikembangkan, maka jalan untuk mengurangi berat badan adalah dengan berolahraga dan menjaga pola makan yang sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau