Namun, setelah operasi, kanker itu tak sepenuhnya pegi dari tubuh Betty. Kanker juga telah menyebar ke paru-paru dan ovariumnya. Meski begitu, semangat Betty untuk sembuh tak pernah padam.
Hingga akhirnya ia dipertemukan oleh Eko Wahjuni, dokter yang juga pernah menderita kanker payudara. Eko menyarankan Betty mengosumsi kunir putih sebagai alternatif pengobatan kanker. Kunir putih itu akhirnya berhasil membuat kankernya mengecil bahkan kemudian menghilang.
Perjuangan Betty untuk menyembuhkan kanker ia kisahkan dalam bukunya berjudul "Breastless, Perjalananku Berteman dengan Kanker".
"Semoga buku ini bisa jadi penuntun penderita kanker. Selain itu, juga yang tidak kena kanker agar mengerti," kata Betty dalam acara peluncuran buku Breastless di Rumah Sakit Siloam, TB Simatupang, Jakarta, Sabtu (6/8/2014).
Selama mengosumsi kunir putih, Betty juga tidak perlu menjalani kemoterapi. Betty juga mendekatkan diri pada Tuhan. Ia percaya doa-doanya selalu didengar sehingga kankernya diangkat oleh Tuhan. Menurut Betty, semangat dari orang-orang sekitarnya juga membuatnya kuat melawan penyakitnya.
Dalam buku ini, Betty juga menceritakan perjalanan bersama empat sahabatnya. Di mana tiga dari lima sahabat ini, termasuk Betty menderita kanker.
"Tapi satu orang telah lebih meninggalkan kita karena kanker," kata Betty.
Buku ini ditulis Betty setelah ia 10 tahun lepas dari kanker. Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan, Meutia Farida Hatta Swasono yang juga hadir dalam peluncuran buku ini mengatakan, kisah yang dituliskan Betty sangat menyentuh dan menginspirasi.
"Betty telah mengingatkan kita untuk tidak putus asa," kata Meutia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.