Sejauh ini terapi utama untuk melawan kanker adalah kemoterapi. Walau pengobatan ini bisa meningkatkan usia harapan hidup pasien, tapi peluang untuk sembuh total masih rendah.
Ada sejumlah alasan mengapa para ilmuwan masih sulit menemukan obat untuk kanker. Miliaran dolar dana sudah dikucurkan untuk membiayai penelitian pengobatan kanker, tapi sebuah penelitian terbaru menyimpulkan bahwa kanker sulit disingkirkan.
Penemuan ini berarti bahwa pencarian obat kanker akan sangat sulit karena struktur kanker yang cepat berevolusi. Kemampuan sel tubuh untuk mengembangkan kanker diduga merupakan kemampuan yang hakiki dan sudah berevolusi jutaan tahun.
Untuk menemukan senjata melawan kanker, tentu pertama-tama harus diketahui asal-usul kanker ini. Para peneliti dari Universitas Germany's Kiel dan Universitas Katolik Kroasia dalam beberapa tahun terakhir berupaya mencari penyebab awal penyakit ini. Ternyata mereka malah menemukannya di dua spesies hydra, hewan air tawar yang berstruktur sederhana.
Hydra merupakan hewan multisel pertama yang memiliki gen yang diduga menyebabkan kanker pada manusia. "Kami telah menemukan polip, pencetus tumor dalam dua jenis hidra yang berbeda. Organisme ini mirip dengan tanaman koral," kata Thomas. Bosch, peneliti.
Hal ini menjadi bukti bahwa tumor sudah ada sejak zaman purba dan hewan-hewan tua yang berevolusi. Sifat menyebar sel kanker ini pun sudah ada sejak lama, ungkap Prof. Bosch. Bila sel tumor bertemu dengan organisme yang sehat, maka sel itu dapat memicu pertumbuhan tumor pada hidra.
Amerika Serikat diperkirakan telah menghabiskan lebih dari 500 miliar dollar AS untuk menyelidiki kanker pada 2012. Riset di seluruh dunia telah menghasilkan metode pencegahan, diagnosis, dan perawatan terhadap kanker.
Metode tersebut terbukti efektif. Namun hingga hari ini orang yang menderita kanker masih belum bisa lepas dari penyakitnya.
Profesor Bosch menyimpulkan, "studi kami mendapati bahwa perang kanker yang dinyatakan sejak tahun1970-an tidak dapat dimenangkan."
"Sel kanker memiliki sejarah evolusi yang panjang. Sel penting apapun dalam tubuh kita tetap dapat 'melakukan kesalahan'. Sejak lahir, tubuh kita sudah membawa bom kanker yang bisa meledak kapan saja, saat masih bayi, usia muda, atau ketika sudah tua," katanya.
Meski demikian, masih ada banyak hal yang bisa dilakukan terhadap penderita kanker. Teknologi medis memampukan kita untuk merawat pasien dan menyingkirkan sel-sel kanker. (Kevin Sanly Putera)