Jarum suntik yang tidak aman telah menyebabkan 23 juta kasus hepatitis di seluruh dunia. Di Afrika diperkirakan 20 juta jarum suntik medis terkontaminasi dengan darah pasien yang terinfeksi HIV.
Karena itulah organisasi kesehatan dunia (WHO) kembali melakukan kampanye pentingnya menggunakan jarum suntik medis yang steril. Inisiatif global ini adalah yang ketiga kalinya dilakukan WHO dan akan dimulai pada bulan Oktober 2014.
Ketika mengumumkan inisiatif global ini dalam konferensi TEDMED di Washington, para peserta diperlihatkan tayangan video tentang penggunaan jarum suntik tidak aman. Video yang berasal dari kamera tersembunyi itu menampilkan seorang perawat menyuntik anak, lalu jarum yang sama dipakai untuk menyuntik pria positif HIV, lalu dipakai sekali lagi untuk menyuntik bayi.
Asisten direktur WHO Dr.Marie-Paule Kieny, berharap kampanye penggunaan jarum suntik aman ini diharapkan akan menjadi standar global dalam dunia medis.
Dalam konferensi tersebut juga dipresentasikan penemuan jarum suntik sekali pakai, K-1 syringe. Ini merupakan jarum suntik pertama yang secara otomatis tidak bisa dipakai ulang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.