Pada orang yang melakukan olahraga intensitas tinggi, mengganti cairan tubuh dengan minuman isotonik memang dianjurkan. Ini karena minuman isotonik mengandung gula dan garam pengganti elektrolit yang hilang melalui keringat.
"Olahraga ringan yang dilakukan selama satu jam atau lebih itu tidak cukup hanya minum air biasa, karena tubuh juga membutuhkan energi, berarti harus ada karbohidratnya. Karenanya seusai olahraga minuman isotonik itu menjadi penting", ungkap dr. Michael Triangto, dokter spesialis kedokteran olahraga.
Minuman isotonik juga dianjurkan pada mereka yang menderita diare karena rentan mengalami dehidrasi. Minuman isotonik ini bisa menggantikan cairan olarit karena kandungan mineral kedua minuman ini nyaris sama.
Meski demikian, banyak masyarakat yang tidak memahami hal tersebut dan mengonsumsi minuman isotonik kapan saja, termasuk saat tidak berolahraga. Padahal minum cairan isotonik berlebihan bisa menyebabkan penambahan kalori yang tidak perlu pada tubuh dan memperberat kerja ginjal.
“Semua jenis minuman seperti minuman isotonik ataupun minuman carbonated pasti ada efek samping. Sehingga setiap konsumsi apapun harus ada batas-batasnya dan tidak boleh berlebihan,” kata Michael. (Eva Erviana)