KOMPAS.com - Dosen Fakultas Kedokteran IPB University, dr Sulpiana MBiomed menyampaikan bahwa kasus kanker kolorektal meningkat di kalangan usia muda, termasuk gen Z.
Secara teori, kelompok usia di bawah 50 tahun memiliki risiko rendah terkena kanker kolorektal (kanker usus besar atau rektum).
Namun, secara statistik jumlah pasien kanker kolorektal di usia muda meningkat.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Kanker Usus Besar dengan Pola Hidup Sehat
Menurut laporan American Cancer Society pada 2023, kasus kanker kolorektal di antara orang dewasa berusia di bawah 55 tahun meningkat 11 persen pada 1995 menjadi 20 persen pada 2019.
Data International Agency for Research on Cancer (IARC) pada 2022 melaporkan, sekitar 25 ribu kasus kanker kolorektal yang teridentifikasi.
Dari 25 ribu kasus sekitar 1.400 pasien kanker kolorektal berusia di bawah 40 tahun, 968 di antaranya berusia 30-39.
Sementara pada usia 20-29 tahun, ada sebanyak 446 kasus.
Lalu, apa faktor risiko kanker kolorektal di kalangan anak muda?
Baca juga: Kenali Kekambuhan Kanker Usus Besar yang Jadi Penyebab Nurul Qomar Meninggal
Dalam jurnal Institut Pertanian Bogor (IPB) pada Kamis (13/3/2025), Sulpiana mengatakan ancaman kanker kolorektal pada kalangan gen Z bisa dipengaruhi oleh faktor risiko seperti genetik dan gaya hidup tidak sehat.
Menurut Sulpiana, faktor genetik berperan dalam terjadinya kanker kolorektal, terutama pada individu dengan riwayat keluarga yang mengidap kanker.
Mengutip Mayo Clinic, memiliki saudara sedarah yang mengidap kanker usus besar atau rektum meningkatkan Anda mengalami penyakit ini juga.
Memiliki lebih dari satu anggota keluarga yang mengidap kanker usus besar atau kanker rektum meningkat risiko terkena penyakit ini juga.
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Penderita Kanker Usus Besar Menjelang Kematian? Ini Ulasannya...
Sulpiana kemudian mengungkapkan bahwa gaya hidup tidak sehat juga berkontribusi signifikan dalam meningkatkan risiko kanker kolorektal pada kalangan gen Z.
Dosen di Fakultas Kedokteran IPB University ini menyebutkan bahwa gaya hidup tidak sehat meliputi kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang tidak seimbang.
Mengutip MD Anderson Cancer Center, gaya hidup yang tidak banyak bergerak (sedentary lifestyle) meningkatkan risiko berbagai penyakit termasuk kanker kolorektal.