KOMPAS.com - Usia terus bertambah adalah hal yang terhindarkan namun kepikunan bisa dicegah. Rajin olah raga sejak usia muda tak hanya menguatkan otot namun juga otak. Orang rajin olah raga terbukti memiliki volume otak yang baik meskipun usianya terus bertambah.
Otak manusia berusia 27 tahun ketika dipindai menunjukkan volume yang padat sementara otak usia 87 tahun menunjukkan penurunan volume. "Ketika usia bertambah tua, volume otak bukan sekedar mengerut tetapi fungsi otak pun menurun," ungkap ahli saraf dari Universitas Katholik Atma Jaya Jakarta DR. Dr Yuda Turana, SpS(K).
Secara alami penuaan dan penurunan volume otak ini tak bisa dihindari. Dalam keadaan parah seperti terkena penyakit Alzheimer's, hipokampus, bagian pusat ingatan di otak mengalami pengerutan. Gejala penyakit ini di antaranya adalah hilangnya memori jangka pendek, gangguan global fungsi mental, gangguan fungsi bahasa, mundurnya kemampuan berpikir abstrak, kesulitan merawat diri sendiri, perubahan perilaku, emosi labil, hilangnya pengenalan waktu dan tempat.
"Belum ada pengobatan untuk penyakit Alzheimer's. Obat-obatan yang ada baru tersedia untuk mencegah progresivitas penyakit. Namun penuaan otak dan penyakit Alzheimer's ini bisa diperlambat dan dicegah," katanya.
Depresi, kecemasan, sulit tidur, senang menyendiri, menderita stroke dan dimensia memperparah kemungkinan seseorang terkena Alzheimer's. "Sementara hidup sehat dengan mengatur pola makan sehat dan rajin berolah raga bermanfaat mencegah datangnya penyakit Alzheimer's," ujar Dr. Yuda.
Penelitian tentang olah raga setelah tahun 90-an menemukan bukti-bukti kuat bahwa olah raga bukan hanya menguatkan otot tapi juga otak. "Apalagi jika olah raga yang dilakukan adalah olah raga terprogram dan menyenangkan," katanya. Jenis olah raga ini misalnya fun run yang bermain-main dengan warna seperti Color Run yang bakal digelar tanggal 23 November 2014 di Senayan Jakarta.
Dr. Yuda menyebutkan penelitian yang membandingkan pemindaian hipokampus otak lansia rajin olah raga dan lansia yang tak olah raga. "Lansia yang rajin olah raga memiliki hipokampus dengan volume lebih besar," tuturnya.
Studi lain membandingkan kelompok lansia minum obat dan kelompok yang memilih aktif bergerak untuk menjaga volume otak. "Dalam setahun ketika volume otak dibandingkan, fungsi kognitif otak yang bagus ada pada kelompok lansia aktif," ujar Dr. Yuda.
Pencegahan Alzheimer's itu sangat bermanfaat ketika dilakukan sejak muda. "Pencegahan Alzheimer's adalah tindakan jangka panjang yang dilakukan sejak janin belum terbentuk. Wanita perokok berpotensi melahirkan anak dengan gangguan kognitif. Ketika tua ia berpotensi terkena gangguan kepikunan. Pernah ada penelitian cohort yang membuktikan anak yang fungsi kognitifnya baik dan kreatif ketika SD ketika lansia memiliki fungsi otak yang lebih baik," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.