Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Kesehatan yang Mengancam Pekerja "Shift" Malam

Kompas.com - 18/10/2014, 18:15 WIB
Dian Maharani

Penulis


KOMPAS.com
- Bekerja saat orang tidur di malam hari dan tidur saat orang-orang bekerja bisa menimbulkan risiko berbagai macam penyakit jika dilakukan terus menerus. Bekerja pada malam hari dapat mengganggu irama sirkadian atau proses biologis tubuh manusia selama 24 jam.

Direktur medis dari laboratorium tidur Universitas Kentucky, Barbara Phillips mengatakan, hal ini membuat kualitas tidur Anda menjadi buruk. Kondisi ini menyebabkan sekresi sejumlah hormon dalam tubuh.

"Pekerja shift malam secara konsisten mengalami kurang tidur 1-3 jam dalam waktu 24 jam dibanding pekerja non-shift. Tidur mereka mungkin lebih terfragmentasi dan kualitasnya rendah," kata Phillips.

Phillips menjelaskan, pekerja di malam hari atau kurang tidur akan menimbulkan risiko berbagai masalah kesehatan.

"Pekerja shift malam memiliki peningkatan risiko obesitas, kanker prostat untuk pria, kanker payudara pada wanita, bisul, komplikasi kehamilan, diabetes dan penyakit jantung," kata dia.

Sebuah studi 2012 yang diterbitkan jurnal Occupational and Environmental Medicine pun menunjukkan, bekerja malam hari dapat meningkatkan risiko kanker sebesar 40 persen pada wanita. Survei ini dilakukan terhadap 18.500 wanita Denmark yang bekerja malam malam hari tahun 1964 dan 1999.

Terkait risiko diabetes, sebuah studi tahun 2013 yang juga diterbitkan jurnal Occupational and Environmental Medicine menemukan bahwa kerja malam hari dapat meningkatkan risiko diabetes sebesar 9 persen. Risiko ini utamanya disebabkan pola makan yang buruk dan perubahan metabolisme tubuh karena berkerja pada malam hari.

Phillips mengatakan, tidur malam dapat mengurangi produksi hormon melatonin atau hormon tidur. Padahal, hormon ini dinilai dapat mencegah kanker.

Sementara itu, asisten profesor psikologi dan ilmu perilaku University Argosy di Arlington, Virginia, Stephanie Dailey mengatakan, kerja pada malam hari tak hanya mempengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga mental dan emosional seseorang. Menurut dia, seseorang yang bekerja pada malam hari lebih mudah merasa gelisah dan kemampuan kognitifnya menurun.

"Anda mengalami penurunan kemampuan untuk memperhatikan, ini menjadi masalah untuk banyak pekerjaan yangmembutuhkan presisi. Kemampuan kognitif pun menurun sehingga menghambat pekerjaan Anda," kata Dailey.

Dailey mengatakan, mereka yang bekerja shift malam juga diketahui memiliki tingkat stres lebih tinggi. Mereka mudah cemas dan depresi.

Untuk membuat kualitas tidur yang baik, Dailey menyarankan seseorang untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap harinya. Hindari bekerja shift malam dalam kurun waktu yang cukup lama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau