Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Beda Gizi Seimbang dengan 4 Sehat 5 Sempurna?

Kompas.com - 07/01/2015, 15:26 WIB

KOMPAS.com - Banyak masyarakat yang masih tidak memahami konsep gizi seimbang karena lebih mengenal pola makan 4 sehat 5 sempurna. Padahal, konsep gizi seimbang ini sudah diperkenalkan sejak tahun 2010 lalu. Lantas, apa perbedaan antara kedua konsep tersebut?

Sejak awal tahun 1990-an para ahli gizi di dunia telah menyadari bahwa konsep 4 Sehat 5 Sempurna sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi yang ada, mengingat kebutuhan tiap individu akan gizi sebenernya berbeda-beda tergantung pada berbagai faktor. Misalnya saja tingkat aktivitas, usia, serta kondisi khas seperti masa kehamilan, remaja, dan sebagainya.

Menurut Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Soekirman, dalam perkembangannya ternyata konsep gizi seimbang lebih tepat untuk mengatasi masalah gizi yang ada, terutama masalah kegemukan dan gizi kurang.

Baca juga: Banyak Pengunjung Batal Beli Jersey Timnas di Indomaret, Apa Penyebabnya?

Dalam konsep 4 sehat 5 sempurna lebih menekankan susu sebagai penyempurnanya dan menekankan pentingnya empat golongan makanan (karbohidrat untuk tenaga, protein sebagai zat pengatur, lemak sebagai sumber energi, vitamin dan mineral pada sayur serta buah-buahan berguna untuk pemeliharaan).

Padahal, susunan makanan tersebut belum tentu sehat terntaung pada porsi dan jenis zat gizinya sesuai dengan kebutuhan. Contoh, jika sebagian besar porsi pola makan kita terdiri dari sumber karbohidrat, sedikit protein, sedikit sayur dan buah sebagai sumber vitamin, maka pola makan tersebut dianggap tidak sehat.

Prinsip gizi seimbang memiliki empat pilar utama, yaitu mengonsumsi makanan yang beraneka ragam, menerapkan pola hidup bersih dan sehat, menjaga berat badan ideal, dan pola hidup aktif.

Baca juga: Kronologi Terbongkarnya Pabrik Uang Palsu di Bogor, Berawal dari Temuan Tas di KRL

Komposisi zat gizi seimbang yang dikonsumsi oleh tubuh setiap kali makan sebaiknya terdiri atas karbohidrat (55-60%), lemak (30%), protein (15%). Intinya adalah kita mengonsumsi beragam jenis makanan namun dalam jumlah yang tidak berlebihan. Atur jadwal makan sehari dengan 3 kali makan utama, 2 kali selingan dan susu cukup 2 kali, terutama untuk anak-anak.

Menjalankan pola gizi seimbang diharapkan bisa menjadi pertahanan dari dalam tubuh untuk menurunkan faktor risiko penyakit dan juga mencegah kekurangan gizi.  (Monica Erisanti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Menhan 30 Negara Kumpul di Markas NATO, Ada Apa?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau