Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/03/2015, 07:15 WIB

KOMPAS.com - Ketika Anda sedang berada di toilet untuk buang air kecil, apakah Anda selalu menyempatkan diri untuk melihat urine yang dikeluarkan sebelum disiram? Jika jawabannya tidak, maka ini saatnya untuk memulai. Hal ini karena warna, aroma, dan konsistensi urine bisa menunjukkan status kesehatan Anda.

Berikut adalah beberapa gejala yang perlu diwaspadai saat buang air kecil.

Beraroma manis
Ini tak ada hubungannya dengan kebiasaan Anda mengasup makanan manis. "Urine yang memiliki aroma manis biasanya menjadi penanda adanya diabetes," kata Holly Phillips, spesialis kesehatan wanita. Sementara itu, pada orang yang sudah menderita diabetes, aroma manis bisa menjadi petunjuk kadar gula darah mereka tak terkontrol.

Berwarna keruh
Warna yang agak keruh bisa mengindikasikan adanya infeksi saluran kencing. "Warna keruh berasal dari sekresi bakteri dan leukosit, sel yang melawan infeksi," kata Phillips. Jika Anda merasa baik-baik saja dan tidak ada gejala infeksi saluran kecing, sebaiknya tetap jangan remehkan gejala ini.

Ada warna kemerahan
Warna agak kemerahan atau pink bisa juga disebabkan karena Anda baru saja banyak mengasup buah bit atau blackberries. Tapi penyebab lainnya adalah adanya darah di urine. Ini bisa menjadi gejala infeksi saluran kencing, batu ginjal, atau kanker.

Berbau busuk
Urine memang tidak harus berbau wangi, tetapi jika baunya tidak sedap bisa menjadi pertanda adanya infeksi.

Ada sensasi rasa terbakar
Rasa nyeri atau seperti terbakar saat berkemih bisa disebabkan oleh infeksi saluran kecing atau penyakit menular seksual.

Bolak-balik buang air kecil
Anda mungkin sedang hamil. Ya, sering buang air kecil bisa menjadi tanda awal kehamilan yang dipicu oleh perubahan hormonal sehingga aliran darah ke ginjal menjadi lebih cepat. Tetapi jika setelah dites Anda tidak hamil, sering berkemih bisa disebabkan karena konsumsi alkohol atau kafein terlalu banyak.

 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau