Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/03/2015, 08:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis


KOMPAS.com - Walau kita sudah rajin menyikat gigi, ternyata itu tak menjamin gigi akan terhindar dari lubang. Ini terutama karena cara menyikat gigi yang kurang menyeluruh hingga ke sela-sela gigi.

Lubang di gigi disebabkan oleh pertemuan antara bakteri dan gula. Bakteri yang terdapat dalam mulut akan mengubah gula dari sisa makanan menjadi asam yang menyebabkan lingkungan gigi menjadi sehingga akhirnya membuat lubang kecil pada email gigi.

Lubang kecil pada email selanjutnya dapat menjadi tempat sisa makanan dan adanya bakteri akan membuat lubang semakin besar hingga mencapai dentin. Bila dibiarkan, lubang akan menjadi lebih dalam sehingga mengenai saraf dan menyebabkan rasa sakit luar biasa pada gigi. Satu-satunya cara mengatasi gigi berlubang adalah dengan penambalan.

Tetapi sebenarnya kita bisa mencegah terjadinya lubang pada gigi dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut. Salah satu bagian gigi yang kerap luput dari pembersihan adalah gigi belakang. Tak heran jika bagian ini beresiko dua kali lebih besar mengalami karies (lubang gigi).

"Gigi belakang memang unik karena bentuk mulut cenderung menyempit di bagian belakang sehingga sulit dibersihkan. Selain itu gigi ini termasuk yang pertama kali erupsi sehingga lebih lama terpapar makanan. Hampir 85 persen karies gigi juga terjadi di bagian gigi belakang," kata Dr.drg.Ranta Maidyawati, SpGK (K) dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di acara peluncuran Pepsodent Deep Clean di Jakarta beberapa waktu lalu.

Karena tidak dibersihkan dengan cermat, sisa makanan akan lebih mudah menemepl di bagian gigi belakang dan membentuk plak penyebab gigi berlubang.

Selain cara menyikat gigi yang benar, yakni menggerakkan sikat pelan-pelan, pendek-pendek, dan bergerak dari atas ke bawah atau memutar, perlu diperhatikan juga pemilihan sikat giginya.

Pilih produk sikat gigi yang bisa menjangkau semua permukaan gigi, termasuk gigi belakang. Selain gigi, bersihkan juga langit-langit mulut dan lidah.

Ratna menambahkan, untuk menekan risiko terjadinya plak, perhatikan juga apa yang kita makan. "Konsumsi karbohidrat yang sering dan terus menerus bisa menghasilkan asam organik yang gampang nempel di gigi," katanya.

Agar gigi tetap sehat, dianjurkan mengurangi konsumsi gula. Walau kita tak bisa menghindari asupan gula, tapi selalu bersihkan mulut dan gigi setelah mengonsumsi makanan manis.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com