Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/03/2015, 15:57 WIB

KOMPAS.com — Jumlah anak-anak yang terdiagnosis menderita penyakit diabetes tipe 1 terus mengalami peningkatan yang mengkhawatirkan. Dalam jangka panjang, mereka berisiko mengalami berbagai komplikasi.

Faktor penyebab diabetes tipe 1 adalah infeksi virus atau reaksi auto-imun (rusaknya sistem kekebalan tubuh), yang merusak sel-sel penghasil insulin. Diabetes ini berbeda dengan diabetes tipe 2 yang sebagian besar disebabkan karena gaya hidup tidak sehat.

Penyakit diabetes tipe 1 perlu dikendalikan karena gula darah yang terus-menerus tinggi bisa menyebabkan masalah serius, termasuk penyakit jantung dan gangguan ginjal.

Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 27 persen anak muda yang menderita diabetes tipe 1 mengalami tekanan darah tinggi, membuat mereka berisiko terkena penyakit jantung. Sebesar 7 persen memiliki tanda munculnya penyakit ginjal, lalu 14 persen memiliki gejala penyakit mata yang berisiko menyebabkan kebutaan kelak. Kemudian, 25 persen digolongkan sebagai obesitas.

Kepala Eksekutif Diabetes UK, Barbara Young, mengatakan, ada bukti bahwa anak-anak mengalami masalah dengan penglihatan atau ginjalnya sebelum mencapai usia 18 tahun.

"Ini tragis dan kami sangat prihatin terhadap masa depan kesehatan mereka jika mereka telah menunjukkan tanda-tanda komplikasi pada usia semuda itu. Ada kebutuhan mendesak untuk NHS segera membuat laju perbaikan lebih cepat," kata Young.

Karena sel-sel penghasil insulin di pankreas rusak, maka penderita diabetes tipe 1 harus mendapatkan insulin dari luar dengan cara disuntikkan.

Waspadai gejala-gejala penyakit ini karena tandanya muncul mendadak, yaitu tiba-tiba cepat merasa haus, sering kencing (anak jadi sering mengompol), badan mengurus, dan lemah. Segera lakukan pemeriksaan kadar gula darah. (Purwandini Sakti Pratiwi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com