Gejala awal wasir biasanya adalah rasa panas di anus saat duduk terlalu lama atau sehabis buang air besar (BAB). Rasa panas tersebut akibat penekanan pada pembuluh darah vena yang sudah mulai membesar.
"Di stadium satu juga sering ditemui darah saat BAB karena feses keras," kata dr.Panondang Panggabean, spesialis bedah dari klinik Rumah Wasir di Bekasi, Selasa (7/4/15).
Pembuluh vena di sekitar anus ini sangat tipis dan mudah pecah sehingga bisa saja terjadi perdarahan. Kemudian di stadium 2 akan muncul tonjolan yang keluar dari anus.
"Jika sudah mulai ada tonjolan artinya wasir sudah memasuki tahap selanjutnya. Bila tonjolan masih dapat dimasukkan secara spontan ke dalam anus, berarti wasir belum terlalu parah namun sudah harus mendapatkan penanganan," kata Panondang.
Di stadium 3, biasanya tonjolan akibat pembesaran pembuluh darah tersebut harus dibantu dimasukkan dengan menekan atau mendorongnya. "Di stadium satu sampai tiga biasanya tidak ada keluhan nyeri," katanya.
Jika wasir yang diderita sudah di stadium 4, biasanya akan mengalami nyeri dan tonjolan sehingga terasa tidak nyaman untuk duduk.
Panondang menjelaskan, pada wasir stadium satu dan dua biasanya terapinya cukup dengan obat-obatan dan mengubah pola makan menjadi lebih sehat agar feses tidak terlalu keras.
Sementara itu untuk stadium 3 dan 4 biasanya diperlukan tindakan operasi. Ada beberapa teknik untuk mengobati hemoroid, antara lain dengan pembedahan konvensional, metode stapler, dan teknik modern dengan Biological Electrical Impedance auto-Measurment (BEIM).
Metode BEIM yang diperkenalkan di klinik Rumah Wasir ini diklaim lebih aman dan bebas nyeri karena tidak membutuhkan prosedur jahitan. Operasinya pun berlangsung singkat, sekitar 15 menit.
Dengan alat BEIM ini, setelah tonjolan diangkat, kulit di sekitarnya akan disatukan dengan penghantar listrik sehingga perdarahan bisa dihentikan. Biayanya pun lebih terjangkau, sekitar 4-7,5 juta rupiah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.