JAKARTA, KOMPAS.com – Alergi bisa muncul sejak anak masih menyusui. Namun, alergi sebenarnya bisa dicegah agar tidak menghambat tumbuh kembang anak.
Dokter Spesialis Anak yang juga Ketua Divisi Alergi Imunologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM Zakiudin Munasir mengatakan, pencegahan alegi yang utama, yaitu dengan pemberian air susu ibu (ASI) selama 6 bulan pertama. ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi yang sudah mencakup gizi seimbang.
“ASI pada anak bermanfaat sebagai antibodi sehingga mencegah alergi,” kata Zakiudin dalam diskusi di Jakarta, Jumat (16/4/2015).
Saat menyusui, ibu juga tak perlu menghindari makanan yang rentan menimbulkan alergi seperti telur, kacang-kacangan, ikan, makanan laut, hingga susu sapi. “Ibu menyusui hanya perlu menghindari makanan yang telah terbukti menimbulkan alergi pada bayi yang disusuinya,” lanjut Zaki.
Saat anak mulai dikenalkan pada makanan padat, ibu juga tak perlu menunda pemberian makanan yang bisa menimbulkan alergi tersebut. Pengenalan makanan padat dapat dilakukan pada usia 6 bulan.
Selain itu, pencegahan alergi juga bisa dilakukan dengan menghindari paparan asap rokok saat hamil maupun saat bayi telah lahir.
Dalam acara yang sama, dokter Spesialis Anak yang juga Ketua Unit Kerja Koordinasi Alergi Imunologi Ikatan Dokter Anak Indonesia Budi Setiabudiawan mengatakan, alergi harus dikenali sejak dini meski pada alergi makanan biasanya akan hilang setelah anak berusia 5 tahun. Sebab, alergi dapat memengaruhi tumbuh kembang ana.
Namun, ada beberapa alergi yang bertahan hingga anak dewasa seperti alergi udang dan kacang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.