Kesimpulan tersebut diperoleh dari hasil penelitian besar yang dilakukan di Amerika Serikat serta Tiongkok. Studi sebelumnya telah menghubungkan antara konsumsi kacang dengan risiko lebih rendah untuk penyakit jantung, diabetes, serta tekanan darah tinggi.
Nah, sekarang, menurut penulis studi Dr. Xiao-Ou Shu, profesor epidemiologi di Vanderbilt University School of Medicine, Nashville, "Kita dapat mengatakan bahwa kacang tanah sama baiknya dengan kacang dari pohon, yang lebih mahal. Dan manfaat tersebut tidak hanya bagi orang kulit putih, kelas atas saja, melainkan untuk semua orang."
Mereka melihat rata-rata gram kacang tanah (termasuk selai kacang) dan kacang lainnya yang dikonsumsi per hari. Periset kemudian membaginya dalam lima kelompok mulai dari konsumsi rendah (kurang dari 0,95 gram) hingga tinggi (sekitar 18,45 gram).
Bagi orang Amerika, risiko kematian dari setiap penyebab, 21 persen lebih rendah pada kelompok yang mengonsumsi kacang tanah paling banyak dibandingkan dengan yang makan sedikit. Sementara pada orang Tiongkok, penurunan risikonya adalah 17 persen.
"Kemungkinan, karena mengandung gula maupun lemak hidrogenasi atau bahan tambahan lainnya yang meniadakan manfaatnya," ujar Dr. David Maron, direktur pencegahan kardiologi di Stanford University School of Medicine, yang tidak terlibat dalam penelitian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.