Kelelahan, sakit kepala, dan mual menjadi pertanda Anda mabuk setelah menenggak minuman beralkohol dalam jumlah yang relatif banyak. Tetapi selain tanda tersebut, kecemasan dan masalah suasana hati lain seperti mudah marah atau merasa down juga menjadi efek yang sering dijumpai dari konsumsi minuman beralkohol.
Nah, kalau Anda memiliki gangguan panik, konsumsi alkohol bisa menimbulkan masalah lain. Ketika Anda menenggak minuman beralkohol berat, serangan panik bisa terpicu. Lengkap dengan sesak napas dan nyeri dada.
Lalu, apa lagi yang akan terjadi? Di saat tubuh berupaya mengeluarkan alkohol dari sistem Anda, kadar glukosa darah akan turun (karena tubuh mengalihkan energi untuk membuang minuman keras ketimbang mempertahankan kadar glukosa) dan peradangan bisa muncul. Kadar glukosa dalam darah yang rendah kemudian dapat menimbulkan perasaan gugup.
Selain itu, karena alkohol dapat menurunkan kemampuan menahan diri, Anda perlu sedikit khawatir atas tindakan yang terjadi di malam sebelumnya.
Menurut National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism, alkohol akan mengganggu jalur komunikasi di otak sehingga bisa mempengaruhi cara otak dalam melihat dan bekerja. Gangguan inilah yang kemudian dapat mengubah suasana hati maupun perilaku serta membuat seseorang lebih sulit untuk berpikir dengan lebih jelas dan bergerak sesuai koordinasi.
Sementara itu konsumsi alkohol dalam jangka waktu lama atau terlalu banyak, di satu keadaan, bisa menimbulkan masalah jantung, hati, pankreas, dan anggota tubuh lainnya. Untuk itu, saran terbaik adalah tetap berpegang pada satu porsi minuman, tidak pernah lebih dari dua porsi, dalam satu malam. Anda juga bisa mencoba untuk mengonsumsi air di antara minuman koktail yang dipesan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.