Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/07/2015, 12:10 WIB

KOMPAS.com - Jangan abaikan keluhan buang air kecil yang lebih sering dari biasanya. Dorongan untuk buang air kecil itu mungkin membuat Anda bangun lebih sering saat malam, bahkan mengharuskan Anda meninggalkan meja kerja karena harus lekas ke kamar mandi.

Buang air kecil yang terlalu sering merupakan tanda adanya gangguan penyakit. Tapi, berapa frekuensi buang air kecil yang dianggap berlebihan? Menurut Benjamin Brucker, dokter ahli urologi, jika Anda ke toilet lebih dari 7 kali dalam sehari untuk buang air kecil, pasti ada sesuatu yang salah.

Ke toilet untuk buang air kecil 2-3 kali dalam semalam juga perlu diwaspadai, karena normalnya seseorang bisa tidur nyenyak sepanjang malam tanpa harus bangun untuk buang air kecil.

Salah satu penyebab buang air terlalu kecil adalah karena kandung kemih terlalu aktif. Saat kandung kemih sudah terisi oleh urine, saraf-saraf akan mengirimkan sinyal ke otak memberitahu Anda perlu buang air kecil. Tetapi, jika kandung kemih terlalu aktif, sinyal ini tetap dikirimkan meski kandung kemih belum penuh.

Kandung kemih terlalu aktif bisa disebabkan oleh berbagai hal, misalnya saja karena penuaan, terlalu banyak mengonsumsi minuman mengandung kafein atau alkohol. Rasa cemas dan stres juga bisa membuat kita memiliki dorongan untuk buang air kecil.

Tetapi rasa ingin buang air kecil yang berlangsung berhari-hari sebaiknya diwaspadai. Penyebabnya bisa karena ada gangguan penyakit, misalnya pembesaran prostat, infeksi saluran kemih, sampai diabetes.

Waspadai pula jika saat buang air kecil disertai dengan rasa nyeri atau ada darah di urine. Periksakan pada dokter untuk mencari tahu penyakit penyebabnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau