1. Estrogen
Inilah hormon yang menjadi diva dalam diri kaum wanita. Estrogen mencapai puncaknya di masa pubertas dan menurun secara bertahap sampai akhirnya habis dan wanita memasuki periode menopause. Selain mengatur siklus menstruasi, fluktuasi hormon ini juga kerap menyebabkan sindrom premenstruasi.
Kadar estrogen yang berlebihan bisa memicu berbagai gangguan penyakit, seperti endometriosis atau kanker payudara. Namun hormon estrogen yang terlalu sedikit juga bisa menyebabkan ketidaknormalan ovarium.
2. Progesteron
Progesteron adalah penyeimbang estrogen. Bila estrogen bersifat memperbesar, progesteron sebaliknya. Sehingga jika estrogen menyebabkan retensi cairan, maka progesteron membantu tubuh mengeluarkan kelebihan cairan.
Sama-sama diproduksi di ovarium, hormon progesteron dan estrogen bekerja sama untuk mempersiapkan tubuh wanita menghadapi pembuahan, kehamilan, serta membantu mengatur siklus haidnya. Ketika produksi progesteron tidak lagi bisa menyeimbangkan estrogen di masa premenopuase, biasanya wanita akan mengalami insomnia atau kecemasan.
3. Testosteron
Hormon testosteron memang identik dengan laki-laki, padahal hormon ini juga terdapat dalam tubuh wanita meski kadarnya sedikit. Dihasilkan oleh kelenjar adrenalin dan ovarium, kadar testosteron wanita naik dan turun setiap bulannya sesuai siklus haid. Fungsi hormon ini adalah meningkatkan energi, ketajaman mental, serta libido. Jika testosteron anjlok, demkian pula halnya dengan gairah seksual.