KOMPAS.com — Bau napas atau bau mulut bisa terjadi terhadap siapa saja. Adakah yang bisa dilakukan untuk mengatasinya? Mengunyah permen karet atau mengisap permen mint memang bisa membantu menghilangkan bau napas, tetapi itu hanya bersifat sementara. Lalu, bagaimana dengan sikat gigi? Menurut hasil penelitian para peneliti di Brasil, sikat gigi memang penting dilakukan, tetapi kurang efektif untuk menghilangkan bau mulut.
Menurut para peneliti, yang Anda butuhkan adalah strategi menyeluruh. Jadi, mari dimulai dari penyebab bau mulut, yaitu volatile sulfur compounds (VSC). Menurut para peneliti, zat tersebutlah yang menyebabkan halitosis, yaitu kondisi medis ketika tercium bau tidak sedap saat seseorang mengeluarkan napas dari mulut.
VSC ini diperkirakan muncul dari interaksi bakteri mulut yang biasanya terjadi saat adanya penyakit dan infeksi gusi, atau adanya lubang di antara celah gigi. Namun, menurut laporan dalam Journal of Clinical Periodontology, bagian lidah juga penting diperhatikan. Pasalnya, lidah adalah permukaan besar dengan celah-celah kecil yang memungkinkan menjadi pelabuhan bagi mikroorganisme yang membawa VSC.
Bahkan, dalam studi terpisah, para ilmuwan di Jepang menemukan bahwa lapisan lidah memiliki dampak besar dalam memproduksi senyawa VSC yang mudah menguap di mulut. Ini bisa membantu menjelaskan mengapa napas Anda kemungkinan besar bau pada pagi hari karena senyawa tersebut terbentuk sepanjang malam. Nah, untuk mengatasi masalah bau mulut ini, Anda bisa melakukan tiga hal berikut:
1. Bersihkan lidah
Ini akan membantu menghilangkan bakteri yang menciptakan senyawa VSC yang mudah menguap sehingga dapat menghilangkan bau. Anda dapat menyikat lidah dengan penyikat khusus lidah. Lakukan dari arah belakang menuju ke depan. Hindari menyikat lidah dengan sikat gigi. Ini hanya akan memindahkan bakteri ke bagian lain di dalam mulut saat Anda menyikatnya.
"Sementara itu, penyikat mulut yang berbentuk lebar dapat menjangkau seluruh area lidah dan membawa bakteri keluar dari mulut ketika Anda menariknya ke arah luar," ujar Denis Kinane, BDS, PhD, dari University of Pennsylvania School of Dental Medicine.
2. Sikat gigi dua kali sehari
Ini tentu tak asing lagi. Dengan menyikat gigi, Anda akan mengeluarkan sisa-sisa makanan dan mikroorganisme yang dapat menyebabkan munculnya senyawa VSC. Selain sikat gigi, gunakan dental floss untuk membersihkan sela-sela gigi Anda. Setelah menggunakan dental floss, cobalah menciumnya. Jika berbau tak sedap, bisa jadi ada bakteri yang sedang berkembang di sela-sela gigi. Ini berarti Anda harus rutin membersihkan sela gigi dengan dental floss.
Perlu diingat, bahwa adanya infeksi gigi dan mulut akan menjadi penyebab bau mulut. Jadi, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi untuk memeriksakan kondisi kesehatan mulut Anda.
3. Jangan biarkan mulut kering
Ketika mulut dalam keadaan kering, akan terbentuk sel-sel mati pada lidah dan gusi. Tanpa air liur yang cukup untuk membersihkannya, bakteri akan mulai memakan sel-sel mati tersebut dan berkembang biak. "Inilah yang selanjutnya akan menciptakan molekul penyebab bau mulut," ujar dr Kinane.
Jika merasakan mulut kering, Anda bisa menggunakan obat kumur untuk membersihkan mulut. Tak ada obat kumur? Anda cukup menggunakan air untuk berkumur. "Dengan berkumur, air akan membersihkan mulut dan menghilangkan bakteri penyebab bau," kata dr Kinane.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.