Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usia Bertambah, Rambut di Bagian Tubuh Juga Ikut Menua

Kompas.com - 21/08/2015, 12:50 WIB
KOMPAS.com - Seiring dengan pertambahan usia, rambut kita pun akan mulai memutih. Perubahan warna rambut ini disebabkan oleh penurunan melanin secara alami. Hal yang sama sebenarnya juga terjadi pada rambut di bagian tubuh.

Seluruh rambut di bagian tubuh yang mulai tumbuh saat kita mengalami pubertas, misalnya rambut di ketiak, organ genital, atau rambut di dada pada pria, dikontrol oleh hormon.

Pada perempuan, memasuki usia pertengahan kadar hormon estrogen akan turun. Pertumbuhan rambut-rambut di tubuh pun akan terpengaruh sehingga menjadi lebih tipis. Bahkan, sebagian besar orang menyadari penurunan pertumbuhan rambut di kaki atau tangan.

"Berkurangnya jumlah rambut di tubuh adalah akibat hormon, walau bisa juga terjadi karena berkurangnya blok pembangun saat kita makin tua. Kulit makin tipis sehingga jaringan subkutan juga berkurang, folikel pun lama-lama mengecil sehingga tekstur rambut menjadi halus," kata Rebecca Kazin, direktur medis John Hopkins Dermatology and Cosmetic Center.

Tetapi terkadang perubahan hormonal yang menyebabkan rambut di bagian tubuh tertentu menipis, justru merangsang pertumbuhan rambut di bagian wajah. Hal ini terjadi karena peningkatan kadar testosteron. Sebagian orang mengeluhkan bulu-bulu halus di atas bibir atau dagu menjadi lebih tebal.

Seperti halnya rambut di kepala, rambut di bagian tubuh juga bisa menjadi putih. Tetapi rambut di kepala lebih cepat menjadi beruban dibanding bagian tubuh.

"Cepat lambatnya rambut di kepala dan tubuh memutih sangat dipengaruhi faktor genetik," katanya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau