Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/09/2015, 16:05 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Kanker hati merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak ditemui di Asia, termasuk Indonesia. Dari sekitar 600 ribu kasus kanker hati di seluruh dunia, sekitar 400 ribu kasusnya terjadi di Asia.

Dokter ahli penyakit hati dari Gleneagles Hospital Singapore, Cheah Yee Lee mengatakan, tingginya angka kanker hati di Asia sejalan dengan tingginya angka pembawa virus hepatitis B. Cheah menjelaskan, orang yang terinfeksi hepatitis B berisiko tinggi menderita kanker hati di kemudian hari.

“Penderita hepatitis B carrier akan berisiko 100 kali lipat lebih tinggi menderita kanker hati dibanding mereka yang tidak terkena virus,” ujar Cheah dalam diskusi Kampanye Operasi Kuning di Jakarta, Jumat (18/9/2015).

Risiko kanker hati meningkat pada mereka yang memilii riwayat keluarga mengidap kanker hati. Seperti diketahui, virus hepatitis B merupakan penyakit yang bisa diturunkan dari ibu ke bayinya. Untuk itu, jika ibu positif hepatitis B, bayi baru lahir harus segera diberi vaksin agar tidak menjadi pembawa virus hepatitis B.

Kanker hati juga lebih banyak ditemui pada pria. Cheah mengungkapkan, replikasi virus secara aktif umumnya terjadi pada pria. Hal ini menyebabkan peningkatan risiko kanker hati. Selain itu, mereka juga lebih berisiko terkena kanker hati jika sebelumnya telah menderita sirosis hati.

Sirosis hati merupakan kerusakan hati yang kronis karena sel-sel hati yang sehat digantikan oleh jaringan parut sehingga hati tak lagi berfungsi dengan baik. Sirosis hati utamanya disebabkan oleh mereka yang teinfeksi virus hepatitis C. Namun, mereka yang terinfeksi virus hepatitis B, konsumsi alkohol berlebihan, menderita perlemakkan di hati, dan menderita penyakit hati autoimun juga berisiko mengalami sirosis hati.

“Sirosis membuat liver pasien semakin memburuk dan meningkatkan risiko kanker hati,”jelas Cheah.

Perjalanan menjadi kanker hati jika terinfeksi hepatitis B sebenarnya cukup panjang. Untuk itu, deteksi dini infeksi virus hepatitis B maupun C sangat penting untuk mencegah terjadinya kerusakan hati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau