KOMPAS.com - Mendapatkan tidur yang berkualitas nyatanya tak hanya bergantung pada cukupnya waktu tidur yang didapat. Sedikit banyak, mimpi yang Anda alami semalam akan memengaruhi suasana hati di keesokan hari, terutama bila Anda mengalami mimpi buruk.
Menurut Psychology Today, mimpi tersebut tak hanya menyebabkan detak jantung berdebar lebih cepat, tetapi bisa menyebabkan seseorang merasa lelah walau sudah tertidur lama.
Mimpi buruk bisa terjadi karena adanya kekacauan penerimaan informasi di otak selama fase tidur REM. Kekacauan tersebut bisa terjadi bila seseorang mengonsumsi obat-obatan tertentu, alkohol, bahkan sensitivitas terhadap makanan tertentu pun bisa mengundang mimpi buruk datang. Sehingga, pakar menyarankan Anda untuk menghindari makanan tersebut kala malam atau mendekati waktu tidur.
Menurut Lisa Medeline, asosiasi klinis psikiatri dari University of Chicago Hospital, makanan-makanan yang bisa memicu mimpi buruk bila dikonsumsi di malam hari ialah makanan pedas, makanan berlemak tinggi, atau mengandung banyak minyak hewani.
Menurutnya, makanan tersebut bisa menaikkan suhu tubuh seseorang dan akhirnya mengganggu fase tidur REM. Sama seperti saat seseorang sedang terkena demam. Selain itu, makanan berat dan pedas akan sulit dicerna sehingga mengganggu fungsi siklus tidur.
Tore Nielsen, profesor di Universite de Montreal merangkap direktur laboratorium mimpi dan mimpi buruk di Sacre-Coeur Hospital, menambahkan, “Sangat mungkin bila makanan pedas, atau makanan lain seperti susu dan makanan berminyak, kadang-kadang menyebabkan mimpi buruk atau mimpi aneh."
Menurut Tore, makanan dengan komposisi kimia tertentu juga bisa memengaruhi mimpi seseorang, seperti kandungan triptofan atau melatonin yang memperpanjang fase tidur REN dan memungkinkan mimpi terasa lebih nyata.
Nielsen menyarankan agar menghindari mengonsumsi makanan tersebut bila sudah mendekati waktu tidur. Terlebih bila setelah makan, Anda memutuskan untuk tidur. Bukan tak mungkin bila mimpi buruk bisa segera menghantui.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.