Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/11/2015, 18:16 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Progam Keluarga Berencana (KB) untuk menekan angka kelahiran selama ini dinilai hanya fokus dari sisi perempuan. Kebanyakan hanya perempuan yang menggunakan alat kontrasepsi. Padahal, pria juga berperan besar untuk menyukseskan KB.

Sexual Gender Based Violence Spesialist dan Program Manager Mencare+ Rutgers WFP Indonesia, Siska Dewi Noya mengatakan, penggunaan alat kontrasepsi oleh pria pun masih sangat rendah. Berdasarkan data, saat ini pria yang mengakses kontrasepsi hanya 4,6 persen.

“Pandangan laki-laki secara umum, tahunya KB itu ibu-ibu saja. Habis melahirkan, ibu KB. Laki-laki menganggap KB hanya urusan perempuan,” kata Siska di Kantor Rutgers WFP Indonesia, Jakarta, Kamis (5/11/2015).

Siska mengatakan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebenarnya memiliki program KB untuk pria. Namun, program tersebut tidak berjalan dengan maksimal.

Soal KB sasarannya, kan selalu perempuan, kelompok ibu-ibu PKK. Bapak-bapaknya enggak pernah dikasih penyuluhan apapun,” kata Siska

Selain itu, banyak persepsi yang salah tentang penggunaan alat kontrasepsi oleh pria. Misalnya, pria menganggap penggunaan kondom hanya akan mengurangi kenikmatan saat berhubungan seksual.

Kemudian, kebanyakan pria menganggap vasektomi atau kontrasepsi permanen untuk pria sama dengan kebiri. Menurut Siska, hal itu hanyalah mitos dan sayangnya persepsi tersebut selama puluhan tahun tidak mengalami perubahan.

Di sisi lain, pria yang menggunakan alat kontrasepsi, menurut Siska sudah sadar pentingnya program KB untuk mewujudkan keluarga yang sehat dan sejahtera.

“Hal-hal yang mendorong mereka menggunakan kontrasepsi itu karena persepsi tentang jumlah anak. Mereka makin ke sini kan sadar biaya sekolah dan lainnya makin mahal, karena kondisi kesehatan istri, faktor tekanan ekonomi, dukungan lingkungan sekitar dan persepsi relasi antara suami istri,” jelas Siska

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com